![]() |
Ilustrasi makanan berbuka puasa. Sudah menjadi tradisi berbuka dengan yang manis-manis. Namun, benarkah Buka Puasa dengan yang Manis Itu Sunah? |
M omen berbuka puasa selalu menjadi saat yang dinantikan oleh umat Muslim.
Setelah seharian penuh menahan lapar dan dahaga, akhirnya tiba waktu untuk menyegarkan diri dengan hidangan berbuka.
Di tengah kebiasaan masyarakat, muncul anggapan bahwa berbuka puasa dengan makanan manis adalah sunah Nabi ﷺ.
Tak heran jika berbagai hidangan manis seperti kolak, es buah, atau teh manis selalu menjadi pilihan utama di meja makan saat azan Magrib berkumandang.
Baca: 10 Kondisi disunahkan Azan selain waktu salat
Namun, benarkah anggapan ini sesuai dengan tuntunan Rasulullah ﷺ? Ataukah ini hanya sekadar mitos yang berkembang di masyarakat?
Yuk, kita kupas tuntas berdasarkan hadis dan pendapat ulama!
Benarkah Rasulullah ﷺ Menganjurkan Berbuka dengan yang Manis?
Anggapan bahwa berbuka puasa dengan makanan manis adalah sunah sering kali didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا جَعْفَرُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ "كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ عَلَى رُطَبَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَتُمَيْرَاتٌ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تُمَيْرَاتٌ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ" قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ
Artinya:
Anas bin Malik (w. 93 H), ia berkata, "Nabi saw. selalu berbuka dengan Ruthab (kurma basah) sebelum salat, jika beliau tidak mendapatinya, maka (beliau berbuka) dengan kurma kering dan jika tidak mendapatkan kurma kering, beliau berbuka dengan meneguk air tiga kali." Abu 'Isa berkata, "Ini merupakan hadis hasan gharib. Diriwayatkan juga bahwa Nabi saw. biasa berbuka di musim dingin dengan kurma (kering) dan di musim panas dengan air."
Makna Hadis
Hadis ini menjelaskan bahwa Rasulullah ﷺ mendahulukan kurma basah (ruthab) saat berbuka, dan jika tidak tersedia, beliau menggantinya dengan kurma kering (tamr).
Jika tidak ada kurma, beliau cukup berbuka dengan air. Baca: Wanita gemuk jangan minder, ini keutamaannya menurut ulama
Menariknya, tidak ada pernyataan dalam hadis ini yang menyebutkan bahwa makanan manis selain kurma, seperti kolak atau es buah, termasuk dalam sunah berbuka.
Lalu, mengapa banyak orang menganggap makanan manis sebagai sunah berbuka puasa? Baca: Benarkah hadis rawat sesat?
Mengapa Makanan Manis Sering Dikaitkan dengan Sunah?
Pendapat ini berasal dari penalaran bahwa Rasulullah ﷺ berbuka dengan kurma, sedangkan kurma memiliki rasa manis.
Dari sini, sebagian ulama menyimpulkan bahwa makanan manis bisa menjadi alternatif.
Namun, menurut para ulama seperti Imam Nawawi dan Imam Rafi’i dalam Fathul Mu’in, pendapat ini tidak sepenuhnya tepat.
Pendapat yang lebih kuat adalah setelah kurma, air putih menjadi pilihan terbaik untuk berbuka. Baca: Pilih hadis atau mazhab? Jangan gagal paham!
Mengutamakan makanan manis selain kurma sebagai sunah adalah pendapat yang lemah.
Pendapat Ulama tentang Berbuka dengan yang Manis
Dalam kitab Bughyatul Mustarsyidin, Al-Habib Abdurrahman bin Muhammad bin Husein bin Umar Al-Masyhur menyatakan bahwa berbuka dengan makanan manis seperti kolak atau es buah bukan termasuk sunah Nabi ﷺ.
Pendapat ini semakin diperkuat dengan fakta bahwa dalam hadis Rasulullah ﷺ hanya menyebutkan kurma dan air, tanpa menyebutkan makanan manis lainnya.
Bagaimana dengan Ilmu Kesehatan?
Secara medis, kurma memang memiliki manfaat yang luar biasa, yaitu;
- Mengandung glukosa alami yang mudah diserap tubuh sehingga dapat mengembalikan energi yang hilang dengan cepat.
- Kaya serat dan nutrisi yang baik untuk pencernaan setelah seharian berpuasa.
Namun, bukan berarti semua makanan manis memiliki manfaat yang sama! Minuman atau makanan manis yang tinggi gula tambahan justru bisa berbahaya bagi tubuh.
Baca: Faktor sulitnya mendeteksi pendapat kuat dalam mazhab
Jadi, Bagaimana Cara Berbuka Puasa yang Sesuai Sunah?
Berdasarkan dalil dan pendapat ulama, berikut adalah urutan berbuka puasa yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah ﷺ:
1. Mengutamakan kurma basah (ruthab).
2. Jika tidak ada, gunakan kurma kering (tamr).
3. Jika tidak ada kurma, cukup berbuka dengan air putih.
Semoga puasa kita diterima oleh Allah SWT dan dipermudah dalam ketaatan dan diberi kekuatan untuk meninggalkan hal-hal yang dimurkai oleh Allah SWT. Amin amin
Wallahu a’lam.
Posting Komentar