aNJDzqMa0Kj3po49qxTqapPaQ1OOt1CMotfJqXkz
Bookmark

Hikmah dan Keutamaan Mengusap Kepala Anak Yatim

Hikmah dan Keutamaan Mengusap Kepala Anak Yatim

Anak yatim mendapatkan perhatian khusus dalam Islam. Di samping secara sosial mereka merasa terkucilkan dan tidak bisa menikmati kasih sayang dari seorang ayah.

Kita menyadari bahwa Rasulullah SAW juga lahir dalam keadaan yatim. Sehingga Rasulullah SAW tahu bagaimana rasanya bila tiada seorang bapak. Nabi Muhammad SAW memberikan kabar gembira bagi siapa saja yang mau memperhatikan anak yatim.

Kita sangat bersyukur saat ini banyak sekali orang-orang dermawan yang menyantuni anak yatim. Perhatian mereka terhadap anak yatim membuat Rasulullah bangga dengan kebaikannya. Di samping menyantuni anak yatim, Rasulullah juga menganjurkan kita untuk mengusap kepala anak yatim.

Lantas, mengapa Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk mengusap kepala anak yatim? Apa hikmah sebenarnya di balik anjuran tersebut? Sebelum kita menjawab pertanyaan di atas, mari kita kenali dulu siapakah yang dimaksud dengan anak yatim itu.

Pengertian Anak Yatim

Banyak yang keliru dalam mengategorikan anak yatim. Umumnya yang dikatakan anak yatim adalah anak yang sudah meninggal ayahnya. Padahal dalam syara’ tidak semata-mata dengan meninggal ayah dikategorikan sebagai anak yatim.

Secara istilah, para ulama mendefinisikan yatim yaitu:

الْيَتِيمَ بِأَنَّهُ مَنْ مَاتَ أَبُوهُ وَهُوَ دُونُ الْبُلُوغِ. لِحَدِيثِ: ” لاَ يُتْمَ بَعْدَ احْتِلاَمٍ

Artinya: “Anak yatim adalah anak yang ditinggal mati bapaknya, ketika dia belum baligh. Berdasarkan hadis: “Tidak ada status yatim setelah mimpi basah.” (Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah, 45:254)

Dari pengertian di atas maka dapat kita simpulkan bahwa yang dikategorikan anak yatim adalah yang meninggal bapaknya dan belum baligh.

Jika seandainya sudah baligh dan bapaknya meninggal, maka tidak bisa dikategorikan anak yatim meskipun masih banyak yang menganggap anak yatim. Hal ini sebagaimana dipertegas oleh Imam Abu Ishaq al-Syairazi dalam kitabnya al-Muhazzab. Beliau memaparkan:

اليتيم هو الذي لا أب له وليس لبالغ فيه حق لأنه لا يسمى بعد البلوغ يتيماً

Artinya: “Yatim adalah seseorang yang tidak punya bapak sedangkan dia belum baligh. Setelah baligh maka orang tersebut tidak disebut yatim.”

Keutamaan Mengusap Kepala Anak Yatim

Di samping banyak keutamaan menyantuni anak yatim, juga terdapat banyak hikmah mengusap kepala anak yatim. Di antara sebagian hikmah dan keutamaannya adalah sebagai berikut:

1. Setiap Rambut yang Diusap Memperoleh Kebaikan

Keutamaan tersebut berdasarkan hadis yang berasal dari Musnad Ahmad, 7/36:

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ مَسَحَ رَأْسَ يَتِيمٍ لَمْ يَمْسَحْهُ إِلَّا لِلَّهِ كَانَ لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ مَرَّتْ عَلَيْهَا يَدُهُ حَسَنَاتٌ وَمَنْ أَحْسَنَ إِلَى يَتِيمَةٍ أَوْ يَتِيمٍ عِنْدَهُ كُنْتُ أَنَا وَهُوَ فِي الْجَنَّةِ كَهَاتَيْنِ وَفَرَّقَ بَيْنَ أُصْبُعَيْهِ السَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى

Artinya: Diriwayatkan dari Umamah sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa mengusap kepala anak yatim semata-mata karena Allah, maka setiap rambut yang ia usap memperoleh satu kebaikan. Barang siapa berbuat baik kepada anak yatim di sekitarnya, maka ia denganku ketika di surga seperti dua jari ini. Nabi menunjukkan dua jarinya; jari telunjuk dan jari tengahnya.

2. Obat Penawar Bagi Hati yang Keras

Ketika hati merasa keras karena tidak meleleh saat mendengarkan nasehat, maka dengan menyantuni anak yatim serta mengusap kepalanya menjadi penawarnya. Dalam kitab Majma’ Zawaid dijelaskan:


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَجُلًا شَكَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - قَسْوَةَ قَلْبِهِ فَقَالَ: امْسَحْ رَأْسَ الْيَتِيمِ وَأَطْعِمِ الْمِسْكِينَ». رَوَاهُ أَحْمَدُ، وَرِجَالُهُ رِجَالُ الصَّحِيحِ.

Artinya: Diriwayatkan dari Abi Hurairah sesungguhnya seseorang melaporkan keras hatinya kepada Rasulullah SAW, lalu Beliau berpesan: usaplah kepala anak yatim dan berilah makanan orang miskin. (HR. Ahmad, para perawinya sahih)

3. Mudah Terkabulnya Hajat

Sebagian di antara keutamaan mengusap kepala anak yatim adalah dapat mempermudah terkabulnya segala hajat. Dalam salah satu riwayat Thabrani dari Abu Darda’ mengatakan:


وَعَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ: «أَتَى النَّبِيَّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - رَجُلٌ يَشْكُو قَسْوَةَ قَلْبِهِ، قَالَ: " أَتُحِبُّ أَنْ يَلِينَ قَلْبُكَ وَتُدْرَكَ حَاجَتُكَ؟ ارْحَمِ الْيَتِيمَ، وَامْسَحْ رَأْسَهُ، وَأَطْعِمْهُ مِنْ طَعَامِكَ، يَلِنْ قَلْبُكَ وَتُدْرِكْ حَاجَتَكَ». رَوَاهُ الطَّبَرَانِيُّ وَفِي إِسْنَادِهِ مَنْ لَمْ يُسَمَّ، وَبَقِيَّةُ: مُدَلِّسٌ


Artinya: Diriwayatkan dari Abi Darda’ ia berkata: seorang laki-laki menghadap Rasulullah SAW mengeluhkan hatinya yang keras, lalu Rasulullah SAW berkata: Apakah kamu ingin hatimu lembut dan hajatmu terkabul? Sayangilah anak yatim, usaplah kepalanya, berilah ia makan dari makananmu, maka hatimu akan lembut dan hajatmu akan terkabulkan. (HR. Tabrani, sanadnya ada yang tidak disebutkan dan sebagian mudallis).

4. Allah Akan Mengangkat Derajatnya

Dalam kitab Tanbihul Ghafilin bi-Ahaditsi Sayyidil Anbiya wal Mursalin karya Abu Allaits As-samarqandi (w. 373 H) menyebutkan besarnya pahala bagi orang-orang yang mengusap kepala anak yatim. Beliau mengatakan:


مَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أَعْطَاهُ اللَّهُ تَعَالَى ثَوَابَ عَشْرَةِ آلافِ مَلَكٍ ، وَمَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أُعْطِيَ ثَوَابَ عَشْرَةِ آلَافِ حَاجٍّ وَمُعْتَمِرٍ وَعَشْرَةِ آلافِ شَهِيدٍ ، وَمَنْ مَسَحَ يَدَهُ عَلَى رَأْسِ يَتِيمٍ يَوْمَ عَاشُورَاءَ رَفَعَ اللَّهُ تَعَالَى لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ دَرَجَةً

Artinya: Barangsiapa berpuasa para hari Asyura (tanggal 10) Muharram, niscaya Allah akan memberikan seribu pahala malaikat dan pahala 10.000 pahala syuhada’. Dan barangsiapa mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, niscaya Allah akan mengangkat derajatnya pada setiap rambut yang diusapnya.

Dari beberapa hadis di atas kita bisa melihat begitu banyak keutamaan mengusap kepala anak yatim. Mengusap kepala anak yatim merupakan simbol kasih sayang dan belaian dari ayahnya. Baca Juga: Orang Tua Bercerai, Sebaiknya Anak Ikut Siapa?

Mereka haus belaian dan kasih sayang dari seorang ayah. Sehingga pertemuan dengan anak yatim yang dibarengi dengan adanya usapan di kepala akan membuat hati mereka bahagia dan senang.

Apa Maksud dari Mengusap Kepala Anak Yatim?

Mengenai maksud “mengusap kepala anak yatim” dalam beberpa hadis di atas, ada terjadi silang pendapat para ulama. Ada sebagian ulama yang mengartikannya sebagai makna hakiki (mengusap kepala dengan tangan), juga ada sebagian lainnya mengartikan sebagai makna kinayah (kiasan).

Mengutip dalam kitab al-Fatawa al-Haditsiyyah li-Ibni Hajar al-Haitami beliau menyatakan bahwa:

 والمراد من المسح في الحديث الثاني حقيقته كما بينه آخر الحديث وهو (من مسح رأس يتيم لم يمسحه إلا لله كان له بكل شعرة تمر عليها يده عشر حسنات ومن أحسن إلى يتيمة أو يتيم عنده كنت أنا وهو في الجنة كهاتين وقرن بين أصبعيه) . وخص الرأس بذلك لأن في المسح عليه تعظيما لصاحبه وشفقة عليه ومحبة له وجبرا لخاطره، وهذه كلها مع اليتيم تقتضي هذا الثوب الجزيل.

Artinya: “Maksud dari “mengusap” dalam hadis yang kedua adalah makna hakiki, sebagaimana diterangkan oleh hadis lain, yaitu “Barang siapa yang mengusap kepala anak yatim semata-mata karena Allah, niscaya Allah memberikan 10 kebaikan pada setiap helai rambut yang diusapnya. Dan barang siapa berbuat baik kepada anak yatim, perempuan atau laki-laki, niscaya aku (Nabi Muhammad) akan bersamanya seperti ini (dua jari tangan); lalu Nabi mengisyarah dengan dua jarinya”. Penyebutan kata ra’sun (kepala), karena mengusap kepala berarti menghargai, mengasihi, cinta kasih, dan mengayomi kebutuhannya. Jika semua itu dilakukan pada anak yatim, maka akan mendapatkan pahala yang sangat besar….” (al-Fatawa al-Haditsiyyah li-Ibni Hajar al-Haitami, 1/43).

Perlu kita sadari bahwa persoalan anak yatim bukanlah perkara remeh. Di balik banyak keutamaannya juga ada ancaman serius bagi orang-orang yang menghardik anak-anak yatim. Ancaman tersebut tertera dalam surat Al-Ma’un.

Semoga kita semua menjadi orang-orang yang dipermudah dan ringan tangan dalam membantu sesama. Harapannya kesulitan saudara yang kita bantu di dunia ini Allah berikan ganjaran dengan dimudahkan segala urusan kita kelak di hari bangkit. Amin amin.

 

Wallahu A’lam Bisshawab

 

Posting Komentar

Posting Komentar