![]() |
Logika Vs Syariat |
Oleh: Tgk. Yuda Maulana, S.Ag
S
eberapa penting diutusnya Rasul dalam membimbing umat manusia? Bukankah
akal mampu mengambil alih semua kendali dalam mempertimbangkan kemaslahatannya.
Fakta kehidupan yang selalu bersinggungan dengan kita, pasti nalar kritis logika yang sering didahulukan dalam memutuskan suatu kebijakan. Baca Juga: Dua Faktor Penghambat Nikmat Shalat
Maka dari
itu, apa fungsi pengutusan rasul dalam menjalankan syariat padahal akal juga
dijadikan salah satu pertimbangan berlakunya syariat bagi seseorang?
Rasul adalah seorang
utusan yang dibebankan tugas untuk memberi berita gembira bagi pelaku taat dan memberi
berita ancaman dan siksa bagi pelaku maksiat. Hal ini sangat jelas Allah
sampaikan dalam surah An-nisa ayat 165 :
رُّسُÙ„ٗا
Ù…ُّبَØ´ِّرِينَ ÙˆَÙ…ُنذِرِينَ Ù„ِئَÙ„َّا ÙŠَÙƒُونَ Ù„ِلنَّاسِ عَÙ„َÙ‰ ٱللَّÙ‡ِ ØُجَّØ©ُۢ
بَعۡدَ ٱلرُّسُÙ„ِۚ ÙˆَÙƒَانَ ٱللَّÙ‡ُ عَزِيزًا ØَÙƒِيمٗا
Artinya: “(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira
dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah
Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana.”
Ali Ahmad al-Jarjawi pernah
berkata:
"Dunia sebagai sarana dan jembatan yang membawa manusia menuju akhirat yang kekal dan jembatan ini tidak memiliki cahaya sama sekali.
Manusia tidak mampu melihat dalam kondisi seperti ini, ia akan tersesat menuju ke lubang kebinasaan jika tanpa lentera yang menyinari jalan menuju kehidupan abadi.
Manusia tidak bisa menggunakan akal
sebagai petunjuk jalan tanpa pembimbing karena petunjuk akal akan
membawanya kepada kebutaan kepada kenikmatan sesaat.”
Oleh karenanya, manusia membutuhkan lampu dan pembimbing yang akan menerangi jalannya hingga ia sampai kepada kehidupan abadi dan kekal dengan selamat. Baca juga: Bermindset "orang biasa" apakah baik?
Lentera ini adalah syariat yang dibawa oleh Rasul, juga sebagai utusan
Allah kepada hamba-hamba-Nya untuk membawa mereka kepada kebahagiaan akhirat.
Apa Saja Tugas-tugas Rasul?
Sudah jelas bahwa pengutusan dan bimbingan Rasul adalah keniscayaan dan
sangat urgen. Karena hanya bermodal
dengan akal manusia saja tidak akan mampu terbimbing menuju kebahagiaan hakiki
walaupun akal memiliki potensi besar untuk memilah antara kebaikan dan keburukan.
Akal tidak bisa sempurna mampu membedakan hak dan batil dan juga berpikir
dengan baik. Agar manusia tidak tersesat dan mendapat petunjuk dengan baik,
Allah memilih Rasul sebagai insan yang menanggung amanah ini, lantas apa saja
tugas yang dibebankan kepada mereka?
1. Semua perbuatan Rasul menjadi bukti besarnya kekuasaan dan kekuatan
yang dimiliki oleh sang pencipta. Juga misi Rasul adalah memperkenalkan
pencipta alam kepada manusia dengan sifat-sifat yang bisa dicerna dengan mudah
agar pikiran mereka dipenuhi dengan makna tauhid.
2. Rasul menjelaskan tentang kebesaran-kebesaran Allah, keagungan
takdirnya, dan perbuatannya dalam menciptakan alam semesta.
Di samping itu, juga
menerangkan seluruh kewajiban-kewajiban yang diamanahkan kepada mereka, seluruh
perbuatan mubah, dan juga perbuatan yang diharamkan. Baca juga: sering merasa cemas? amalkan doa ini
Rasul mengingatkan
bahwa Allah memiliki kuasa memuliakan dan merendahkan mereka yang ia kehendaki
dan ia takdirkan, membalas perbuatan yang telah manusia lakukan. Baik kabar ini
disampaikan melalui peringatan, kabar gembira, janji atau ancaman.
3. Rasul mengajak manusia agar selalu berpakaian dan menghiasi diri
dengan akhlak mulia dan baik. Adakala moralitas ini kembali manfaat kepada
dirinya seperti memelihara lidah dari kebohongan, mata dari apa yang diharamkan
dan lain-lain.
Adakala bermanfaat
bagi orang lain seperti menolong orang teraniaya, kedermawanan, memberi makan
orang miskin, berlaku adil dan lain-lain. Baca Juga: 3 Kelompok Hakim dalam Islam, Hanya satu yang selamat
4. Rasul mengajarkan manusia cara mengagungkan pencipta dan cara
melaksanakan kewajiban yang telah diamanahkan kepadanya seperti ibadah
berdasarkan aturan yang telah dikonsepkan oleh syariat.
Sehingga hati manusia
bisa khusyuk dan lahir sifat penghambaan yang sempurna dan jauh hati mereka
dari permainan hawa nafsu dan tunduk pada bisikan syaitan yang dapat
menghalangi mereka sampai kepada pencipta dan kehidupan akhirat.
5. Rasul melahirkan aturan larangan yang dapat terbebani bagi manusia
seperti hukuman bagi peminum arak, hukuman bagi penzina, potong tangan terhadap
pencuri, hukuman bunuh bagi pembunuh, hukuman penuduh zina dan hukuman bagi
penzina.
Semua aturan ini
bertujuan agar tidak terjadi penumpahan darah yaitu perang satu sama lain, tak
ada wanita yang direndahkan dan manusia membelanjakan satu harta pun terkecuali
untuk sesuatu yang halal.
Demikianlah sekelumit hikmah di balik pengutusan Rasul di atas permukaan
bumi ini. Semoga bermanfaat.
Wallahu A’lam.
Referensi: Hikmah al-Tasyri', hal.
6-10
Posting Komentar