aNJDzqMa0Kj3po49qxTqapPaQ1OOt1CMotfJqXkz
Bookmark

5 Hikmah di Balik Pengutusan Seorang Rasul

Logika Vs Syariat

Oleh: Tgk. Yuda Maulana, S.Ag

S eberapa penting diutusnya Rasul dalam membimbing umat manusia? Bukankah akal mampu mengambil alih semua kendali dalam mempertimbangkan kemaslahatannya.

Fakta kehidupan yang selalu bersinggungan dengan kita, pasti nalar kritis logika yang sering didahulukan dalam memutuskan suatu kebijakan. Baca Juga: Dua Faktor Penghambat Nikmat Shalat

Maka dari itu, apa fungsi pengutusan rasul dalam menjalankan syariat padahal akal juga dijadikan salah satu pertimbangan berlakunya syariat bagi seseorang?

Rasul adalah seorang utusan yang dibebankan tugas untuk memberi berita gembira bagi pelaku taat dan memberi berita ancaman dan siksa bagi pelaku maksiat. Hal ini sangat jelas Allah sampaikan dalam surah An-nisa ayat 165 :

رُّسُÙ„ٗا Ù…ُّبَØ´ِّرِينَ ÙˆَÙ…ُنذِرِينَ Ù„ِئَÙ„َّا ÙŠَÙƒُونَ Ù„ِلنَّاسِ عَÙ„َÙ‰ ٱللَّÙ‡ِ Ø­ُجَّØ©ُۢ بَعۡدَ ٱلرُّسُÙ„ِۚ ÙˆَÙƒَانَ ٱللَّÙ‡ُ عَزِيزًا Ø­َÙƒِيمٗا

Artinya: “(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Ali Ahmad al-Jarjawi pernah berkata:

"Dunia sebagai sarana dan jembatan yang membawa manusia menuju akhirat yang kekal dan jembatan ini tidak memiliki cahaya sama sekali. 

Manusia tidak mampu melihat dalam kondisi seperti ini, ia akan tersesat menuju ke lubang kebinasaan jika tanpa lentera yang menyinari jalan menuju kehidupan abadi. 

Manusia tidak bisa menggunakan akal sebagai petunjuk jalan tanpa pembimbing karena petunjuk akal akan membawanya kepada kebutaan kepada kenikmatan sesaat.”

Oleh karenanya, manusia membutuhkan lampu dan pembimbing yang akan menerangi jalannya hingga ia sampai kepada kehidupan abadi dan kekal dengan selamat. Baca juga: Bermindset "orang biasa" apakah baik?

Lentera ini adalah syariat yang dibawa oleh Rasul, juga sebagai utusan Allah kepada hamba-hamba-Nya untuk membawa mereka kepada kebahagiaan akhirat.

Apa Saja Tugas-tugas Rasul?

Sudah jelas bahwa pengutusan dan bimbingan Rasul adalah keniscayaan dan sangat urgen. Karena  hanya bermodal dengan akal manusia saja tidak akan mampu terbimbing menuju kebahagiaan hakiki walaupun akal memiliki potensi besar untuk memilah antara kebaikan dan keburukan.

Akal tidak bisa sempurna mampu membedakan hak dan batil dan juga berpikir dengan baik. Agar manusia tidak tersesat dan mendapat petunjuk dengan baik, Allah memilih Rasul sebagai insan yang menanggung amanah ini, lantas apa saja tugas yang dibebankan kepada mereka?

1. Semua perbuatan Rasul menjadi bukti besarnya kekuasaan dan kekuatan yang dimiliki oleh sang pencipta. Juga misi Rasul adalah memperkenalkan pencipta alam kepada manusia dengan sifat-sifat yang bisa dicerna dengan mudah agar pikiran mereka dipenuhi dengan makna tauhid.

2. Rasul menjelaskan tentang kebesaran-kebesaran Allah, keagungan takdirnya, dan perbuatannya dalam menciptakan alam semesta.

Di samping itu, juga menerangkan seluruh kewajiban-kewajiban yang diamanahkan kepada mereka, seluruh perbuatan mubah, dan juga perbuatan yang diharamkan. Baca juga: sering merasa cemas? amalkan doa ini

Rasul mengingatkan bahwa Allah memiliki kuasa memuliakan dan merendahkan mereka yang ia kehendaki dan ia takdirkan, membalas perbuatan yang telah manusia lakukan. Baik kabar ini disampaikan melalui peringatan, kabar gembira, janji atau ancaman.

3. Rasul mengajak manusia agar selalu berpakaian dan menghiasi diri dengan akhlak mulia dan baik. Adakala moralitas ini kembali manfaat kepada dirinya seperti memelihara lidah dari kebohongan, mata dari apa yang diharamkan dan lain-lain.

Adakala bermanfaat bagi orang lain seperti menolong orang teraniaya, kedermawanan, memberi makan orang miskin, berlaku adil dan lain-lain. Baca Juga: 3 Kelompok Hakim dalam Islam, Hanya satu yang selamat

4. Rasul mengajarkan manusia cara mengagungkan pencipta dan cara melaksanakan kewajiban yang telah diamanahkan kepadanya seperti ibadah berdasarkan aturan yang telah dikonsepkan oleh syariat.  

Sehingga hati manusia bisa khusyuk dan lahir sifat penghambaan yang sempurna dan jauh hati mereka dari permainan hawa nafsu dan tunduk pada bisikan syaitan yang dapat menghalangi mereka sampai kepada pencipta dan kehidupan akhirat.

5. Rasul melahirkan aturan larangan yang dapat terbebani bagi manusia seperti hukuman bagi peminum arak, hukuman bagi penzina, potong tangan terhadap pencuri, hukuman bunuh bagi pembunuh, hukuman penuduh zina dan hukuman bagi penzina.

Semua aturan ini bertujuan agar tidak terjadi penumpahan darah yaitu perang satu sama lain, tak ada wanita yang direndahkan dan manusia membelanjakan satu harta pun terkecuali untuk sesuatu yang halal.

Demikianlah sekelumit hikmah di balik pengutusan Rasul di atas permukaan bumi ini. Semoga bermanfaat.

Wallahu A’lam.

Referensi: Hikmah al-Tasyri', hal. 6-10

 

Posting Komentar

Posting Komentar