![]() |
Mengenal Lebih Dekat dengan Istri-Istri Nabi Muhammad SAW |
S
alah satu bukti kita cinta dengan sosok idola yaitu baginda Nabi
besar Muhammad SAW adalah mengenal betul dengan keluarganya. Baik itu
istri-istrinya maupun anak dan cucu-cucunya.
Istri-istri nabi Muhammad SAW sering dipanggil atau dikenal dengan
sebutan Ummahatul Mu’minin artinya ibu-ibunya orang yang mukmin. Gelar tersebut
sebagai bentuk penghormatan kepada istri-istrinya Nabi Muhammad SAW.
Bahkan gelar tersebut Allah sendiri yang memperkenalkannya sebagaimana
yang tertera dalam surat ke 33 ayat 6. Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, istri-istrinya
tidak menikah lagi dengan seorang pun karena hal tersebut dapat menyakiti
rasulullah SAW.
Dalam Al-Quran Allah telah menegaskan hal tersebut sebagaimana yang
tertera dalam surat yang ke 33 ayat 53.
Istri-Istri Nabi Muhammad ﷺ
Berikut
penulis akan menyebutkan satu persatu disertai dengan keterangan ringkas
mengenai istri-istri Nabi Muhammad SAW. Beliau memiliki tiga belas orang Istri yaitu:
1. Sayyidah Khadijah binti Khuwailid
Ketika
umur Nabi Muhammad menginjak usia 25 tahun, beliau menikahi Sayyidah Khadijah
yang umrunya saat itu telah berusia 40 tahun. Sayyidah Khadijah merupakan orang
kaya dan terpandang di kalangan bangsa Arab.
Rasulullah
SAW tidak berpoligami selama hidup bersama istrinya Sayyidah Khadijah. Dari
rahim Sayyidah Khadijah lah, Rasulullah SAW memiliki buah hati 6 orang.
Sedangkan satu anaknya lagi dari Sayyidah Mariyah al-Qibthiyah.
Dalam masa pernikahan tersebut Sayyidah Khadijahmembeli seorang
budak yang bernama Zaid bin Harisah kemudian dijadikan sebagai anak angkat
mereka.
Sayyidah Khadujah wafat pada tahun ke 10 pasca kenabiannya. Pada
tahun yang sama pula wafatnya paman pelindungnya yakni Abu Thalib. Sehingga tahun
tersebut dikenal dengan ‘Am al-Huzn yakni tahun kesedihan bagi Rasulullah SAW.
2. Sayyidah Aisyah binti Abu Bakar
Rasulullah SAW menikahi Sayyidah Aisyah pada umurnya yang ke 50 tahun. Sedangkan Sayyidah Aisyah saat itu masih berusia 7 tahun.
Rasulullah baru menetap bersama dengan
istrinya yang paling muda dan satu-satunya perawan ketika berusia 9 tahun.
Pernikahan
Rasulullah SAW dengan Sayyidah Aisyah setelah mantaop hati yang mana sebelumnya
Rasulullah SAW sempat bermimpi kalau Sayyidah Aisyah dibawakan oleh malaikat
Jibril untuk menjadi jodoh beliau.
Setelah
mengalami kejadian tersebut, Nabi Muhammad SAW memberanikan diri menghadap
Sayyidina Abu bakar Ash-Shiddiq untuk mengungkapkan hal tersebut. Pada akhirnya
Nabi Muhammad SAW mempersunting Sayyidah Aisyah.
3. Sayyidah Saudah binti Zam’ah
Rasulullah
SAW menikahi Sayyidah Saudah setelah wafatnya Sayyidah Khadijah dalam bulan itu
juga yakni bulan Ramadhan tahun ke 10 kenabian Nabi Muhammad SAW.
Sayyidah
Saudah masyhur sebagai perempuan yang penyayang dan bijak. Ketika sudah
memasuki usia senja, beliau rela memberikan hari-hari gilirannya bersama Nabi
Muhammad SAW untuk Sayyidah Aisyah yang merupakan istri favorit Nabi Muhammad
SAW.
Sayyidah
Saudah merupakan salah satu istri Nabi yang terlibat langsung menjadi penyebab
turunnya ayat hijab. Sebab sebelum turunnya ayat berkenaan dengan hijab para
istri Nabi Muhammad SAW tidak ada yang berhijab.
Sehingga pada suatu ketika datanglah Sayyidana Umar menyarankan kepada Nabi agar para istri-istri Nabi tersebut berhijab agar lebih terjaga.
Turun ayat hijab ini
ketika kejadian Saudah buang hajat dan Sayyidina Umar mengenal Saudah dan
berseru kepadanya, “sungguh kami telah mengenalmu Saudah”.
Setelah
kejadian tersebut Sayyidah Saudah melapor kepada Nabi Muhammad SAW dan
diturunkanlah ayat hijab tersebut.
4. Sayyidah Hafshah binti Umar bin al-Khattab
Rasulullah
SAW menikahi Sayyidah Hafshah yang saat itu umurnya masih 19 tahun. Sayyidah
Hafshah merupakan anak dari sahabatnya Nabi Muhammad SAW yaitu Sayyidina Umar
bin Khattab.
Sebelum
dinikahi oleh Rasulullah SAW, Sayyidah Hafshah telah menikah dengan Khunais bin
Hudzafah al-Sahmy. Malangnya suami tersebut meninggal ketika ikut berperang di
Badar.
Setelah meninggalnya suami Sayyidah Hafshah, ayahnya yaitu Sayyidina Umar menawarkan putrinya untuk dinikahi kepada Sayyidina Usman dan Abu bakar.
Namun, keduanya
tidak menyanggupi sehingga Rasulullah SAW menawarkan diri untuk menikahi
Sayyidah Hafshah.
Sayyidah
Hafshah dan Sayyidah Aisyah pernah suatu ketika bersekongkol membuat sebuah
insiden sehingga Nabi Muhammad SAW tidak mau mengunjungi istri-istrinya selama
sebulan.
Sehingga peristiwa tersebut turunlah ayat-ayat yang berisi ancaman dari Allah SWT kepada dua istri nabi tersebut.
Dalam ayat-ayat tersebut Allah mengancam bahwa nabi
Muhammad SAW bisa saja menceraikan mereka dan menikahi perempuan-perempuan lain
yang lebih baik.
5. Sayyidah Zainab binti Khuzaimah
Sayyidah
Zainab beliau berasal dari bangsawan kaya raya bani Hilal. Rasulullah SAW
menikahinya saat usianya sekitar 30 tahun.
Beliaulah
istri nabi yang lebih dikenal dengan Ummu Masakin yaitu ibunya orang-orang
miskin. Hal ini tidak terlepas dari istiqamahnya beliau dalam membantu
orang-orang miskin dan lemah.
Sebelum beliau menikah dengan Nabi Muhammad SAW, Sayyidah Zainab pernah menikah dengan Ubaidah bin al-Haris.
Tetapi suaminya tersebut meninggal ketika terjadi
pertempuran di badar. Setelah dinikahi Nabi Muhammad SAW, beliau wafat 8 bulan
kemudian.
6. Sayyidah Ummu Salamah Hindun binti Abu Umayyah
Sayyidah
Hindun merupakan termasuk salah satu kelompok terkaya yang berasal dari bani
Quraisy tepatnya beliau klan Mughirah. Rasulullah SAW mempersunting beliau pada
saat itu umurnya sekitar 28 tahun.
Beliau
dijuluki dengan Ummu Salamah karena beliau memiliki anak dari suami pertamanya
yaitu Abdullah bin Abdul Asad yang bernama Salamah.
Abdullah
bin Abdul Asad meninggal setelah mengalami luka yang parah pada pertempuran
Uhud dan semakin memarah ketika dikirim kembali untuk mengikuti perang di
Qatan.
7. Sayyidah Zainab binti Jahsyi bin Rayyab
Sayyidah
Zainab merupakan sepupu Nabi Muhammad SAW. Sebelum dinikahi Rasulullah SAW,
Sayyidah Zainab merupakan istri dari anak angkatnya Nabi yaitu Zaid bin
Harisah.
Di balik pernikahan Nabi dengan Sayyidah Zainab terjadi peristiwa yang sering dipelintir oleh orang-orang yang membenci nabi Muhammad SAW.
Namun, di balik kejadian tersebut Allah ingin menegaskan bahwa boleh menikahi istri-istri anak angkat apabila telah diceraikan.
Ketentuan tersebut sebagaimana telah Allah
jelaskan dalam surat ke 33 ayat 37. Meskipun saat itu bertentangan dengan norma
bangsa Arab sehingga membuat Rasulullah takut dan khawatir.
8. Sayyidah Juwairiyah binti al-Haris
Sebenarnya
Sayyidah Juwairiyah sebelumnya merupakan slah satu tawanan Nabi Muhammad SAW
dari suku Bani Mustaliq. Ketika itu Rasulullah SAW membagikan harta rampasan
perang kepada pasukannya.
Sehingga
Sayyidah Juwairiyah jatuh di tangan Tsabit bin Qais. Sayyidah Aisyah pernah
berkomentar bahwa Sayyidah Juwairiyah merupakan wanita cantik. Siapa saja yang
memandangnya pasti jatuh cinta.
Namun,
Sayyidah Juwairiyah justru meminta kepada Tsabit supaya dapat membuat
perjanjian agar bisa menebus dirinya. Sehingga Sayyidah Juwairiyah menjumpai Nabi
Muhammad dan menceritakannya.
Singkay
cerita Nabi Muhammad SAW menyetujuinya dengan syarat Sayyidah Juwairiyah
menjadi istrinya. Sayyidah Juwairiyah pun setuju yang pada akhirnya Rasulullah
SAW menikahinya.
9. Sayyidah Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan
Sayyidah
Ramlah merupakan anak dari pada Abu Sufyan. Abu Sufyan termasuk salah satu
orang yang paling awal menentang Nabi Muhammad SAW.
Kebencian
tersebut bermula ketiak kafilah dagangnya sering dicegat oleh pasukan yang
dikirim oleh Nabi Muhammad SAW. Berbeda dengan ayahnya, Sayyidah Ramlah telah
menerima hidayah sejak awal kenabian dan kerasulan Muhammad SAW.
Sayyidah
Ramlah termasuk salah satu di antara para sahabat Nabi yang ikut berhijrah ke
Habasyah. Beliau berhijrah dengan suaminya dan suaminya meninggal di sana dalam
agama kristen.
Setelah masa iddah Sayyidah Ramlah selesai, Rasulullah SAW mengirimkan surat lamarannya kepadanya yang saat itu masih berada di negeri Habasyah.
Raja Najasyi saat itu
juga ikut bersuka cita dan memberi hadiah berupa 400 dinar dan parfum-parfum
terbaik.
10. Sayyidah Shafiyyah binti Huyay bin Akhtab
Sayyidah
Shafiyyah merupakan putri seorang bangsawan. Ayahnya adalah kepala suku Yahudi
bani Nadhir. Mereka semua dieksekusi setelah menyerah dalam peperangan di
Khandaq.
Sebelum
dinikahi Nabi Muhammad SAW, Sayyidah Shafiyyah pernah menikah dengan seorang penyair
yaitu Sallam bin Mishkam. Hubungan keduanya tidak langgeng dan akhirnya
bercerai.
Setelah
itu Sayyidah Shafiyyah menikah lagi dengan seorang komandan perang yaitu Kinana
bin ar-Rabi’. Namun sayang ketika terjadi peperangan di Khaibar, Bani Nadhir dikalahkan
dan tawanannya dieksekusi. Termasuk di dalamnya Kinana bin ar-Rabi’.
Ketika
perang telah usai, Sayyidah Shafiyyah termasuk salah satu tawanan kaum
muslimin. Dihyah al-Kalbi, salah seorang sahabat Nabi meminta salah satu
tawanan kepada Nabi Muhammad SAW dan beliau memperbolehkannya. Lalu Dihyah
al-Kalbi mengambil Sayyidah Shafiyyah.
Ketika para sahabat mengetahui bahwa Sayyidah Shafiyyah merupakan putri dari kepala suku Yahudi maka dilaporkan kepada nabi Muhammad.
Kemudian Nabi Muhammad SAW
mengambil Sayyidah Shafiyyah untuknya sedangkan untuk Dihyah al-Kalbi beliau
memberikan dua sepupu dari Sayyidah Shafiyyah.
11. Sayyidah Maimunah binti al-Haris
Rasulullah
SAW menikahi Sayyidah Maimunah ketika saat beliau melaksanakan umrah. Beliau
baru menggaulinya setelah tuntas melaksanakan ibadah umrah.
Sayyidah
Maimunah memiliki nama aslinya yaitu Barrah. Kemudian Rasulullah SAW
menggantinya dengan nama baru yaitu Maimunah yang artinya berita baik. Sayyidah
Maimunah berasal dari kelompok Bani Hilal.
Sayyidah
Maimunah dikenal wanita yang sangat baik bahkan pernah suatu ketika memerdekan
seorang budak tanpa sepengetahuan dari Nabi Muhammad SAW.
Ketika
menceritakan hal tersebut kepada Nabi Muhammad SAW, justru Rasulullah SAW
menjawab alangkah baiknya jika budak tersebut diserahkan kepada salah satu
paman dari pihak ibunya dibandingkan memerdekakannya.
12. Sayyidah Mariyah al-Qibthiyah binti Syama’un
Sayyidah
Mariyah merupakan salah seorang budak perempuan yang dikirm oleh penguasa Mesir
sebagai hadiah kepada Nabi Muhammad SAW. Penguasa Mesir saat itu bernama
Muqawqas.
Sayyidah
Mariyah merupakan termasuk salah satu istri nabi yang berhasil mengandung buah
hati dan permata hati Nabi Muhammad SAW. Dari rahimnya lah lahir Sayyidina
Ibrahim.
Akan
tetapi kegembiraan Nabi Muhammad SAW tidak berlangsung lama, karena setelah
berapa lama lahir, Sayyidina Ibrahim pun wafat menghadap Allah SWT. Rasulullah
SAW pun sangat berduka dengan kejadian tersebut.
13. Sayyidah Raihanah binti Zaid bin Amru
Sayyidah Raihanah berasal dari kelompok Yahudi Bani Nadhir dan pada kemudia hari menjadi bagian dari Bani Quraizhah.
Sebelum Rasulullah SAW menikahinya, Nabi Muhammad
SAW pernah menyatakan niatnya untuk mengusir seluruh kelompok Yahudi dan
Nasrani di jazirah Arab.
Setelah
selesainya perang Khandaq, Rasulullah SAW menyuruh pasukannya untuk menyerang
Bani Quraizhah dan berhasil ditaklukkan. Semua pria dewasa dieksekusi sedangkan
wanita dan anak-anak jadi tawanan.
Di
antara tawanan tersebut ada di dalamnya Sayyidah Raihanah. Kemudian rasulullah
SAW menawarkan diri untuk menikahi Sayyidah Raihanah dan menggunakan hijab.
Namun
Sayyidah Raihanah menolak ketika itu. Hingga suatu ketika ia memeluk Islam dan
menyerahkan diri kepada Rasulullah SAW.
Sembilan
orang dari istrinya tersebut meninggal setelah beliau wafat. Dua orang istri
beliau meninggal saat beliau masih hidup yaitu Sayyidah Khadijah dan Ummul
Masakin Zainab binti Khuzaimah.
10 Orang yang Batal Menjadi Istri Nabi atau Ummul Mukminin
1. Dhuba’ah binti Amir
2. Amrah binti Yazid
3. Jamrah binti al-Haris
4. Ummu Habib binti al-Abbas
5. Ghaziyyah binti Jabir (Ummu Syarik)
6. Laila binti Khatim
7. Fakhitah binti Abi Thalib
8. Jauniyah (gadis dari bani Jaun)
9. Asma' binti al-Nu'man
10. Qutailah binti Qais
Adapun
dua orang merupakan wanita yang dinikahi oleh Nabi Muhammad SAW dan belum sempat
digauli kemudian diceraikan oleh beliau yaitu Amrah binti Yazid dan Asma' binti
al-Nu'man.
Wallahu
A’lam
Referensi:
Kitab
Ar-Rahiq
al-Makhtum Sirah Nabawiyah
Kitab
Tarikh al-Hawadis
Wikipedia
dan Ensiklopedia Bebas
Posting Komentar