![]() |
Tubuh terbungkus darurat, simbol akhir hidup tragis — peringatan mengerikan tentang su'ul khatimah yang mengintai tanpa tanda. |
H idup ini sementara. Akhirnya? Cuma dua: husnul khatimah (akhir hidup yang baik) atau su’ul khatimah (akhir hidup yang buruk).
Lalu, pernahkah kita bertanya pada diri sendiri: Bagaimana aku akan mengakhiri hidup ini?
Su’ul khatimah bukan sekadar cerita. Ia nyata, dan sangat mungkin menimpa siapa saja yang lalai menjaga imannya.
Mari kita selami bersama, apa saja penyebab su’ul khatimah, dan bagaimana cara kita menjauh darinya, demi menggapai akhir hidup yang diridhai Allah.
Apa Itu Su’ul Khatimah?
Su’ul khatimah berarti meninggal dunia dalam keadaan buruk — dalam murka Allah, jauh dari rahmat-Nya.
Ini adalah ketakutan terbesar seorang mukmin. Simak juga: Benarkah bunuh diri divonis kafir dan kekal di neraka?
Karena bagaimana pun, akhir kehidupan menentukan permulaan keabadian kita di alam akhirat.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Seseorang benar-benar mengerjakan amalan ahli surga dalam pandangan manusia, padahal ia termasuk ahli neraka…”
Betapa menakutkan, bukan? Kita bisa saja tampak baik di mata manusia, namun di sisi Allah — siapa yang tahu isi hati?
Maka, mengetahui sebab-sebab su’ul khatimah adalah kunci untuk menghindarinya.
8 Penyebab Su’ul Khatimah yang Harus Diwaspadai
Berikut beberapa dosa dan keburukan yang sering kali menjadi sebab buruknya akhir kehidupan seseorang.
Lalai dalam Menunaikan Shalat Wajib
Shalat adalah tiang agama. Simak juga 2 faktor penghambat nikmat shalat
Kelalaian terhadap shalat — menunda, mengabaikan, atau bahkan meninggalkannya — adalah jalan cepat menuju su’ul khatimah.
Allah Ta'ala berfirman:
"Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang buruk) yang menyia-nyiakan shalat dan mengikuti syahwat, maka mereka kelak akan menemui kesesatan."
Sungguh, betapa banyak orang yang merasa ringan meninggalkan shalat, padahal bisa jadi itulah dosa yang menyeretnya menuju kematian yang buruk.
Maukah kita mati dalam keadaan lalai terhadap panggilan Allah?
Baca juga;
Panduan lengkap dan ringkas shalat jamak bagi musafir
Panduan lengkap dan ringkas shalat qashar bagi musafir
Mengabaikan Zakat yang Wajib
Zakat bukan sekadar pilihan; ia adalah kewajiban.
Mereka yang enggan mengeluarkan zakat hartanya berarti telah mengkhianati amanah Allah kepada mereka.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Tidak ada seorang pun yang memiliki emas dan perak, lalu tidak menunaikan haknya, melainkan akan dipanaskan baginya logam tersebut dalam neraka Jahannam."
Apakah kita rela melihat harta yang kita kumpulkan menjadi bahan bakar api neraka karena enggan berbagi dan menyalurkan zakat?
Mengintai Aib Kaum Muslimin
Salah satu penyakit hati paling berbahaya: suka mencari-cari kesalahan orang lain.
Padahal Rasulullah ﷺ telah mengingatkan:
"Barang siapa mencari aib saudaranya, maka Allah akan membongkar aibnya, meskipun ia bersembunyi di dalam rumahnya."
Bayangkan, betapa ngerinya jika seseorang mati dalam keadaan sibuk membongkar aib saudaranya.
Baca juga; Sifat riya dapat membuka aib, mengapa?
Bukankah lebih indah jika kita menghadap Allah dengan hati yang bersih, bukan membawa dosa membuka aib orang lain?
Curang dalam Takaran dan Timbangan
Menipu dalam jual beli — mengurangi takaran, timbangan, atau kualitas — adalah dosa besar.
Allah memperingatkan dalam Al-Qur'an:
"Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang."
Apa artinya harta yang melimpah jika hanya mengantarkan kita pada kehinaan di hadapan Allah?
Menipu dan Memperdaya Sesama Muslim
Berdagang, bekerja, bahkan berinteraksi sosial — semua harus dibangun di atas kejujuran.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barang siapa menipu kami, maka ia bukan golongan kami."
Menipu itu mudah di dunia, tapi bagaimana di hadapan Allah kelak?
Adakah tempat bersembunyi dari keadilan-Nya?
Mencampuradukkan Agama dan Dunia dengan Kebatilan
Sebagian orang menggunakan agama untuk meraih keuntungan duniawi.
Memperjualbelikan fatwa, mempermainkan syariat, atau memperdagangkan nama Allah untuk ambisi pribadi.
Ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah agama yang suci.
Mendustakan dan Mencela Wali Allah Tanpa Alasan
Wali Allah — mereka adalah orang-orang yang beriman dan bertakwa.
Menghina atau mendustakan mereka tanpa hak adalah pelecehan terhadap kehormatan yang Allah berikan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya Allah berfirman: Barang siapa memusuhi wali-Ku, maka Aku umumkan perang terhadapnya."
Bayangkan, Allah sendiri yang akan memerangi orang yang berani mencela wali-Nya.
Baca juga: 3 dampak negatif menghujat orang lain
Sanggupkah kita menghadapi murka-Nya?
Mengaku-ngaku Kedudukan Wali Padahal Berdusta
Mengklaim maqam dan karamah tanpa kebenaran — hanya demi popularitas atau kekayaan — adalah penyesatan umat.
Ingatlah, setiap dusta akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah, sekecil apa pun.
Penyebab Paling Berbahaya
Di antara semua penyebab su’ul khatimah, ada yang paling menakutkan:
Bid'ah dalam agama dan keraguan terhadap Allah, Rasul-Nya, serta hari akhir.
Ketika hati tidak yakin, ketika keyakinan mulai goyah, itulah saat paling rawan.
Ibarat kapal yang bocor di tengah lautan — sedikit saja air masuk, tenggelam sudah.
Allah berfirman:
"Maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu."
Yakinlah. Genggam keimanan erat-erat.
Jangan pernah meragukan kasih sayang Allah, kebenaran risalah Rasul-Nya, dan janji hari kiamat yang pasti datang.
Doa Memohon Husnul Khatimah
Tak ada kekuatan untuk istiqamah kecuali dari Allah.
Tak ada perlindungan dari su’ul khatimah kecuali rahmat-Nya.
Maka mari kita panjatkan doa ini dengan penuh harap dan linangan air mata:
"Ya Allah, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dari segala yang mengasihi, kami memohon kepada-Mu dengan cahaya zat-Mu yang mulia, wafatkanlah kami sebagai seorang muslim yang taat, dan kumpulkanlah kami bersama orang-orang saleh dalam keadaan sejahtera, juga bersama orang-orang yang kami cintai, wahai Tuhan semesta alam."
Penutup: Jangan Pernah Meremehkan Akhir
Sahabatku, hidup ini singkat. Kematian mengintai, kapan saja, di mana saja.
Tidak ada jaminan kita akan wafat dalam keadaan baik kecuali dengan rahmat Allah.
Mulailah dari sekarang:
- Jagalah shalatmu.
- Sucikan hartamu dengan zakat.
- Tutup aib saudaramu.
- Jujurlah dalam setiap urusan.
- Berpegang teguhlah pada iman dan sunnah.
- Jauhilah segala bentuk bid'ah dan keraguan.
Karena kelak, saat malaikat maut datang, hanya amalmu yang akan menyelamatkanmu.
Semoga Allah memudahkan kita untuk mengakhiri hidup ini dengan husnul khatimah.
Aamiin ya Rabbal 'alamiin.
(Dikembangkan dari tulisan Tgk. Muhammad Abdullah)
Referensi
Nasaihuddiniyyah wal washaya imaniyyah halaman 36
واعلم أنه كثيراً ما يُختم بالسوء للذين يتهاونون بالصلاة المفروضة ، والزكاة الواجبة ، والذين يتتبعون عورات المسلمين ، والذين ينقصون المكيال والميزان ، والذين يخدعون المسلمين ويغشونهم ويلبسون عليهم في أمور الدين والدنيا ، والذين يكذبون أولياء الله ، ويُنكرون عليهم بغير حق ، والذين يَدَّعُون أحوال الأولياء ومقاماتهم من غير صدق ، وأشباه ذلك من الأمور الشنيعة
ومن أخوف ما يخاف منه على صاحبه سوء الخاتمة ، البدعة في الدين ، وكذلك إضمار الشك في الله ورسوله واليوم الآخر ، فليحذر المسلم من ذلك غاية الحذر ، ولا عاصم من أمر الله إلا من رحم .
اللهم يا أرحم الراحمين ، نسألك بنور وجهك الكريم ، أن تتوفانا مسلمين ، وأن تلحقنا بالصالحين في عافية يا رب العالمين
Posting Komentar