![]() |
Ilustrasi wanita bercadar dan Inilah Alasan Mengapa Semua Wanita Tampak Lebih Cantik dan menawan dibandingkan dari Istri sah |
S etiap pasangan suami istri pasti pernah mengalami fase di mana perasaan cinta yang menggebu-gebu di awal pernikahan mulai meredup.
Dulu, pasangan yang kita pilih adalah sosok yang paling sempurna di mata kita, tetapi seiring waktu, kita mulai melihat bahwa ada orang lain yang tampak lebih menarik.
Mengapa ini terjadi? Apakah ini tanda bahwa cinta telah memudar, ataukah ini hanyalah jebakan dari hati yang tak pernah puas?
Baca juga: Belajar cinta sejati dari Sayyidah Zainab, cinta menurut sufi, Syarat memperoleh syahid karena cinta, Adakah cinta yang terlarang?
Kisah seorang pemuda yang mendatangi seorang Syekh berikut ini akan membuka mata kita tentang realitas yang sering tidak disadari oleh banyak orang.
Keresahan Seorang Suami
Suatu hari, seorang pemuda datang menemui seorang Syekh dengan wajah yang penuh kebingungan. Baca: Rumus cinta
Ada kegelisahan di hatinya yang tak mampu ia pahami. Dengan suara yang berat, ia berkata,
"Wahai Syekh, aku ingin mengadukan sesuatu yang mengganggu pikiranku.
Dulu, saat pertama kali aku melihat calon istriku, aku merasa bahwa di dunia ini tak ada wanita yang lebih cantik darinya.
Ketika aku melamarnya, aku mulai melihat bahwa ada banyak wanita lain yang kecantikannya hampir sama dengannya.
Setelah aku menikahinya, aku menyadari bahwa ada wanita yang jauh lebih cantik darinya.
Dan kini, setelah beberapa tahun pernikahan kami, rasanya semua wanita di dunia ini tampak lebih menarik dibandingkan istriku sendiri."
Pemuda itu menghela napas panjang. Ia merasa kebingungan dengan perasaannya sendiri.
Baca juga: 4 Kriteria penting agar tidak diremehkan istri
Syekh mendengarkan dengan tenang. Ia mengangguk perlahan, lalu berkata;
"Apakah engkau ingin aku memberitahumu sesuatu yang lebih mengejutkan dari itu?"
Pemuda itu mengangkat alisnya, terkejut, tetapi penasaran.
Dengan sedikit ragu, ia mengangguk, "Tentu, wahai Syekh."
Syekh tersenyum tipis dan berkata;
"Sekalipun engkau menikahi seluruh wanita yang ada di dunia ini, tetap saja akan ada satu makhluk yang tampak lebih cantik dalam pandanganmu dibandingkan mereka semua."
Pemuda itu terperanjat. Ia tak mengerti apa maksud Syekh.
Dengan penuh penasaran, ia bertanya;
"Makhluk apa itu, wahai Syekh?"
Syekh menatapnya dengan dalam dan berkata;
"Seekor anjing yang berkeliaran di jalanan."
Mengapa Anjing Bisa Tampak Lebih Cantik?
Mendengar jawaban itu, pemuda tersebut merasa tersentak. Ia merasa bingung dan bahkan sedikit tersinggung.
"Mengapa engkau berkata demikian, wahai Syekh?" tanyanya dengan nada heran.
Syekh kemudian menjelaskan dengan suara yang lembut tetapi penuh ketegasan,
"Masalahnya bukan terletak pada istrimu, bukan pula pada kecantikannya yang berkurang.
Masalahnya ada pada dirimu sendiri. Ketika hati seseorang dipenuhi dengan ketamakan, ketika pandangan seseorang selalu liar mencari sesuatu yang baru, dan ketika seseorang lupa bersyukur atas apa yang dimilikinya, maka tidak akan ada yang bisa memuaskannya.
Bahkan jika engkau memiliki seluruh wanita di dunia ini, tetap saja engkau akan merasa ada yang kurang.
Hingga akhirnya, bahkan anjing di jalan pun bisa tampak lebih cantik dalam pandanganmu."
Pemuda itu terdiam. Kata-kata Syekh begitu dalam menusuk hatinya.
Syekh melanjutkan, "Ketahuilah, jika manusia tidak menjaga pandangannya, jika ia terus membandingkan apa yang dimilikinya dengan sesuatu yang terlihat lebih baik, maka ia tidak akan pernah merasakan kepuasan. Ia akan terus mencari dan mencari, tanpa pernah merasa cukup."
Lalu Syekh mengutip sabda Rasulullah ï·º:
"Andaikan anak Adam memiliki satu lembah penuh berisi emas, pasti ia akan menginginkan lembah kedua. Dan tidak ada yang bisa memenuhi mulutnya kecuali tanah. Namun, Allah akan menerima taubat siapa saja yang mau bertaubat."
Mengapa Kita Selalu Merasa Kurang?
Kisah ini mengajarkan kepada kita bahwa sifat dasar manusia adalah tidak pernah puas.
Ketika sesuatu baru bagi kita, kita akan mengaguminya dengan penuh antusias. Baca: Spirit cinta Rasulullah terhadap kita
Namun, seiring berjalannya waktu, apa yang dulu terasa istimewa menjadi biasa saja.
Ini terjadi dalam banyak aspek kehidupan, termasuk dalam pernikahan.
Di awal hubungan, kita melihat pasangan kita sebagai sosok yang paling sempurna.
Namun, setelah bersama dalam waktu yang lama, kita mulai melihat kekurangan mereka.
Lalu, ketika melihat orang lain, kita merasa bahwa mereka lebih baik.
Padahal, ini hanyalah permainan pikiran kita sendiri. Yang sebenarnya terjadi adalah bukan orang lain yang lebih baik, tetapi kita yang kehilangan rasa syukur terhadap apa yang kita miliki.
Kunci Kebahagiaan dalam Pernikahan
Setelah memberikan nasihatnya, Syekh kemudian bertanya kepada pemuda itu;
"Sekarang, apakah engkau ingin agar istrimu kembali terlihat seperti wanita tercantik di dunia ini? Seperti saat pertama kali kau mengenalnya?"
Pemuda itu, yang kini mulai memahami letak kesalahannya, menjawab dengan penuh harap, "Iya, wahai Syekh. Aku ingin merasakan itu lagi."
Syekh tersenyum dan berkata dengan tegas, "Tundukkanlah pandanganmu!"
Pemuda itu terdiam. Ia akhirnya menyadari bahwa masalahnya bukan terletak pada istrinya, tetapi pada dirinya sendiri yang selalu melihat ke luar dan membandingkan.
Baca juga: 2 syarat bergelar wanita shalihah
Kunci kebahagiaan dalam pernikahan bukanlah mencari pasangan yang lebih baik, tetapi belajar untuk menghargai dan mencintai pasangan yang telah kita pilih.
Bagaimana Menjaga Cinta Tetap Indah?
Setelah memahami makna dari kisah ini, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan agar hubungan dalam pernikahan tetap harmonis dan penuh kebahagiaan:
1. Menjaga Pandangan
Jangan mudah tergoda dengan kecantikan yang terlihat di luar sana.
Apa yang tampak indah hanyalah ilusi sesaat. Fokuslah pada pasangan yang telah mendampingimu.
2. Bersyukur atas Apa yang Dimiliki
Ingatlah mengapa kita dulu memilih pasangan kita.
Lihatlah kebaikan dan kelebihannya, bukan hanya kekurangannya.
3. Menjaga Komunikasi dan Kasih Sayang
Cinta harus dirawat. Luangkan waktu bersama, berbicara dari hati ke hati, dan ciptakan kembali momen-momen indah seperti saat awal pernikahan.
4. Menghindari Perbandingan
Setiap orang memiliki keunikan masing-masing.
Berhentilah membandingkan pasangan dengan orang lain, karena itu hanya akan merusak kebahagiaan.
5. Mendekatkan Diri kepada Allah
Dengan memperkuat hubungan dengan Allah, hati akan lebih tenang dan kita akan lebih mudah merasa puas dengan apa yang kita miliki.
Kesimpulan: Kebahagiaan Ada di Dalam Diri
Kisah pemuda dan Syekh ini mengajarkan kepada kita bahwa kecantikan bukanlah sesuatu yang harus dicari di luar sana.
Baca: Mengenal lebih dekat dengan istri-istri Nabi Muhammad
Kebahagiaan sejati bukan tentang memiliki sesuatu yang lebih baik, tetapi tentang belajar menghargai apa yang sudah kita miliki.
Jika kita merasa pasangan kita tak lagi secantik dulu, mungkin yang perlu kita ubah bukan dia, tetapi cara kita memandangnya.
Karena sejatinya, kecantikan tidak akan pudar jika hati tetap dipenuhi dengan syukur.
Jadilah orang pertama yang mendapatkan informasi terbaru tentang artikel menarik yang penuh inspirasi dan hikmah setiap harinya dengan bergabung di sini. Semoga bermanfaat dunia akhirat dan jadi ladang amal jariyah dengan membagikan kepada yang lainnya.
Posting Komentar