![]() |
Wanita muslimah bercadar di depan Masjid Kubah Emas, mencerminkan kehidupan islami dan konsep poligami dalam Islam |
Deskripsi Masalah
P oligami dalam Islam selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas, baik dari segi hukum syariat maupun realitas sosial.
Apakah benar poligami itu sunah? Pertanyaan ini sering muncul di kalangan umat Islam khususnya wanita yang ingin memahami hukum poligami menurut Islam secara lebih mendalam.
Sebagian orang meyakini bahwa poligami adalah sunah yang dianjurkan, sementara yang lain berpendapat bahwa poligami hanya diperbolehkan dalam kondisi tertentu.
Baca juga: Berhati-hatilah dengan ipar seperti menghindari maut
Perbedaan pandangan ini sering menimbulkan perdebatan, terutama ketika dikaitkan dengan keadilan dalam rumah tangga dan tujuan utama pernikahan dalam Islam.
Oleh karena itu, penting untuk merujuk pada pendapat ulama untuk memahami status hukum poligami dalam Islam secara jelas dan komprehensif berdasarkan hasil ijtihad mereka dalam memahami Al-Quran dan sunnah.
Islam membolehkan poligami dengan batasan tertentu sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 3:
"Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi, dua, tiga atau empat. Tetapi jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja..." (QS. An-Nisa: 3)
Ayat ini sering dijadikan dasar bahwa Islam memperbolehkan poligami, namun dengan syarat mampu berlaku adil. Baca: Perbedaan adil versi Allah dan manusia
Namun, muncul pertanyaan penting: Apakah poligami termasuk sunah yang dianjurkan atau hanya sekadar dibolehkan dalam kondisi tertentu?
Jadilah orang pertama yang mendapatkan informasi terbaru tentang artikel menarik yang penuh inspirasi dan hikmah setiap harinya dengan bergabung di sini. Bagi Anda yang ingin mendapatkan update hukum aktual bisa bergabung di sini. Anda juga bisa mendapatkan update seputar rujukan santri berupa download kitab PDF dan lain-lain di sini. Semoga bermanfaat dunia akhirat dan jadi ladang amal jariyah dengan membagikan kepada yang lainnya.
Pembahasan mengenai hukum poligami dalam Islam ini menjadi penting karena masih banyak kesalahpahaman di masyarakat.
Pertanyaan
Apakah benar poligami itu sunah?
Jawaban
- Hukum poligami pada dasarnya adalah khilaf aula (tidak utama).
- Yang disunnahkan adalah cukup menikah dengan seorang wanita saja.
- Namun, bila ada suatu kepentingan-misalnya untuk mudah menyebarkan dakwah kepada kerabat istri-maka hukum menikah lebih dari satu adalah sunah.
Referensi
1. Ad-Damiri, Najmul Wahhaj. Jilid 7. Hal. 10
لكن يستحب أن لا يزيد على امرأة واحدة، إلا أن يحتاج إلى أكثر منها .. فيستحب ما يحتاج إليه؛ ليتحصن به.
[الدَّمِيري، النجم الوهاج في شرح المنهاج، ١٠/٧]
2. Yahya An-Nawawi, Raudhatutthalibin. Jilid 7. Hal. 19
والمستحب أن لا يزيد على امرأة من غير حاجة ظاهرة،
[النووي، روضة الطالبين وعمدة المفتين، ١٩/٧]
3. Muhammad Ar-Ramli Nihayatul Muhtaj. Jilid 6. Hal. 185
وأن لا يزيد على امرأة واحدة من غير حاجة ظاهرة، ويقاس بالزوجة السرية كما قاله ابن العماد،
[الرملي، شمس الدين، نهاية المحتاج إلى شرح المنهاج، ١٨٥/٦]
4. As-Syarwani, Hasyiah Syarwani ala Tuhfatul Muhtaj jilid 7 Hal. 189
(قوله: وأن لا تكون شقراء إلخ) ، وأن لا يزيد على امرأة واحدة من غير حاجة ظاهرة ويقاس بالزوجة السرية كما قاله ابن العماد ويسن أن يتزوج في شوال، وأن يدخل فيه، وأن يعقد في المسجد، وأن يكون مع جمع وأول النهار نهاية ومغني قال ع ش
قوله: من غير حاجة إلخ ومنها توهم حصول ولد منها واحتياجه للخدمة وقوله ويسن أن يتزوج في شوال أي حيث كان يمكنه فيه وفي غيره على السواء فإن وجد سبب للنكاح في غيره فعله وصح الترغيب في الصفر أيضا روى الزهري أن رسول الله - صلى الله عليه وسلم - زوج ابنته فاطمة عليا في شهر صفر على رأس اثني عشر شهرا من الهجرة. اه
[ابن حجر الهيتمي، تحفة المحتاج في شرح المنهاج وحواشي الشرواني والعبادي، ١٨٩/٧]
5. Al-Khathib Syarbini, Mughni Muhtaj, jilid 4. Hal. 207
ويسن أن لا يزيد على امرأة واحدة من غير حاجة ظاهرة
[الخطيب الشربيني، مغني المحتاج إلى معرفة معاني ألفاظ المنهاج، ٢٠٧/٤]
Posting Komentar