aNJDzqMa0Kj3po49qxTqapPaQ1OOt1CMotfJqXkz
Bookmark

Susunan Wirid Hari Jumat Mudah Diamalkan Versi Imam al-Ghazali

Susunan Wirid Hari Jumat Mudah Diamalkan Versi Imam al-Ghazali

H ari Jumat adalah hari yang sangat istimewa bagi umat Islam. 

Rasulullah ﷺ menyebutnya sebagai sayyidul ayyâm (pemimpin hari-hari), bahkan dalam hadis disebutkan sebagai hari raya mingguan umat Islam. 

Imam Abu Hamid al-Ghazali dalam kitab Bidâyatul Hidâyah menekankan bahwa Jumat adalah ‘îdul mu’minîn (hari raya kaum mukmin). 

Pada hari ini, Allah ﷻ membukakan pintu rahmat, mengabulkan doa, dan menyediakan waktu-waktu mustajab yang tidak ada pada hari lain.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang susunan wirid dan amalan hari Jumat menurut Imam al-Ghazali, mulai dari persiapan sejak Kamis sore, sunnah sebelum shalat Jumat, bacaan wirid setelah shalat, hingga doa khusus yang diajarkan oleh Hujjatul Islam.

Simak juga: Beramal takut riya atau tinggalkan saja sekalian?

Persiapan Menyambut Hari Jumat (Sejak Kamis Sore)

Imam al-Ghazali menekankan bahwa amalan Jumat dimulai sejak Kamis sore. 

Beliau menganjurkan:

  • Mencuci pakaian agar siap dipakai untuk shalat Jumat.
  • Memperbanyak tasbih dan istighfar pada Kamis malam, sebab waktu tersebut sudah masuk dalam keutamaan Jumat.
  • Berniat puasa Jumat yang disertai Kamis dan Sabtu. Hal ini sesuai sunnah karena terdapat larangan berpuasa khusus pada hari Jumat saja.

Dengan demikian, seorang Muslim sudah memasuki suasana ibadah bahkan sebelum hari Jumat tiba.

Simak juga; Waktu terbaik untuk berhubungan suami istri dalam Islam

Sunnah di Pagi Hari Jumat

1. Mandi Jumat

Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa mandi Jumat hukumnya sunnah muakkadah (sangat dianjurkan). 

Bahkan menjadi wajib apabila seseorang dalam keadaan junub.

Rasulullah ﷺ bersabda:

غُسْلُ يَوْمِ الْجُمُعَةِ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُحْتَلِمٍ

(HR. Bukhari dan Muslim)

Artinya: “Mandi pada hari Jumat adalah kewajiban bagi setiap orang yang sudah baligh.”

Mandi Jumat sebaiknya dilakukan setelah Subuh hingga menjelang berangkat ke masjid agar tubuh tetap segar.

Simak juga: 2 sunnah yang sering diabaikan pada pagi Jum'at 

2. Berhias dengan Pakaian Terbaik

Imam al-Ghazali menganjurkan memakai pakaian putih, karena itu adalah pakaian yang paling dicintai Allah. 

Sunnah lain yang dianjurkan sebelum berangkat ke masjid Jumat antara lain:

  • Memotong kuku.
  • Mencukur rambut/bulu yang disunnahkan.
  • Bersiwak atau sikat gigi.
  • Memakai wewangian.

Tujuannya adalah agar seorang Muslim tampil bersih, rapi, dan harum ketika menghadap Allah dalam shalat Jumat.

3. Bersegera ke Masjid

Beliau mengutip sebuah ungkapan:

“Kedekatan manusia dengan Allah pada hari Jumat tergantung seberapa cepat ia menuju shalat Jumat.”

Maka, semakin awal seseorang hadir di masjid, semakin besar pula pahalanya.

Simak juga: Sunnah-sunnah, amalan, dan keutamaannya pada hari jumat

Adab di Masjid Menurut Imam al-Ghazali

Adapun adab-adab di mesjid di antaranya yaitu:

  • Mencari saf awal bila masih ada tempat kosong.
  • Tidak melangkahi bahu jamaah.
  • Tidak melintas di depan orang yang sedang shalat.
  • Bila masjid penuh, duduklah di dekat dinding atau tiang agar tidak mengganggu orang lain-lain. 

Shalat Tahiyyatul Masjid dan Amalan Sunnah

Sebelum duduk, dianjurkan shalat Tahiyyatul Masjid. Imam al-Ghazali menyebutkan:

  • Yang utama adalah empat rakaat, dengan membaca surah al-Ikhlas 50 kali setiap rakaat setelah al-Fatihah.
  • Bisa juga membaca surah panjang: al-An‘âm, al-Kahfi, Thâhâ, Yâsîn.
  • Jika tidak sanggup, cukup membaca Yâsîn, ad-Dukhân, as-Sajdah, al-Mulk.
  • Bila tidak mampu juga, perbanyak membaca al-Ikhlas dan shalawat Nabi.
  • Shalat Tahiyyatul Masjid tetap boleh dilakukan meskipun imam sedang berkhutbah, tetapi cukup diringkas.

Adab Saat Khutbah Jumat

Ketika imam naik mimbar, Imam al-Ghazali menekankan beberapa hal penting:

  • Hentikan semua pembicaraan, termasuk membaca shalawat.
  • Jawablah adzan dengan tenang.
  • Fokus mendengarkan khutbah.
  • Bila ada orang yang berisik, cukup ditegur dengan isyarat, jangan dengan kata-kata.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Jika engkau berkata kepada temanmu ‘diam’ ketika imam sedang berkhutbah, maka engkau telah berbuat laghwu (sia-sia).”

(HR. Bukhari dan Muslim)

Simak juga: 30+ Muqaddimah Arab cocok untuk dipakek khutbah

Wirid Setelah Shalat Jumat Menurut Imam al-Ghazali

Imam al-Ghazali dalam Bidâyatul Hidâyah menyebutkan susunan wirid yang sebaiknya dibaca segera setelah shalat Jumat sebelum berbicara:

  1. Al-Fatihah dibaca 7 kali.
  2. Al-Ikhlas dibaca 7 kali.
  3. Al-Falaq dibaca 7 kali.
  4. An-Nas dibaca 7 kali.

Amalan ini menjadi benteng dari godaan setan sampai Jumat berikutnya.

Baca juga: 3 Hikmah diciptakan iblis dan setan

Doa Khusus Setelah Shalat Jumat

Setelah membaca wirid, Imam al-Ghazali menganjurkan doa berikut:

اَللَّهُمَّ يَا غَنِيُّ يَا حَمِيْدُ يَا مُبْدِئُ يَا مُعِيْدُ يَا رَحِيْمُ يَا وَدُوْدُ أَغْنِنِيْ بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَتِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

Allâhumma yâ ghaniyyu yâ hamîd, yâ mubdi’u wa yu‘îd, yâ rahîmu yâ wadûd. Aghninî bi halâlika ‘an harâmik, wa thâ‘atika ‘an ma‘shiyatik, wa bi fadhlika ‘an man siwâka.

Artinya: “Ya Allah, Yang Maha Kaya, Maha Terpuji, Maha Pencipta, Maha Mengembalikan, Maha Penyayang, dan Maha Kasih. Cukupkanlah aku dengan rezeki halal-Mu dari yang haram. Penuhilah hidupku dengan ketaatan kepada-Mu, bukan kemaksiatan. Cukupkanlah aku dengan karunia-Mu, bukan dengan selain-Mu.”

Amalan Sunnah Setelah Shalat Jumat

Adapun amalan-amalan sunnah setelah shalat Jum'at, di antaranya yaitu:

  • Shalat sunnah 2 rakaat atau 6 rakaat (tiap 2 rakaat salam).
  • Tetap berada di masjid hingga Ashar atau bahkan Maghrib, karena di hari Jumat terdapat waktu mustajab untuk doa.
  • Mengisi waktu dengan dzikir, tilawah Qur’an, atau majelis ilmu. Hindari obrolan sia-sia.

Pesan Imam al-Ghazali tentang Ilmu dan Dunia

Imam al-Ghazali memberikan peringatan keras:

فكل علم لا يدعوك من الدنيا إلى الآخرة فالجهل أعود عليك منه

Artinya: “Setiap ilmu yang tidak membuatmu menjauh dari cinta dunia dan mendekatkan kepada akhirat, maka bodoh lebih baik bagimu daripada menguasai ilmu itu.”

Simak juga: 3 Orang dijamain mustajab doa oleh Rasulullah, minta segera!

Hikmah Menghidupkan Amalan Jumat ala Imam al-Ghazali

Adapun di antara hikmah menghidupkan amalan seperti yang dilakukan oleh Imam Ghazali yaitu;

  • Mengkhususkan hari Jumat sebagai momen taqarrub kepada Allah.
  • Menghidupkan sunnah Nabi ﷺ dengan lebih intensif.
  • Menjadikan Jumat sebagai miniatur Ramadhan mingguan.
  • Menguatkan hubungan dengan Al-Qur’an dan doa.
  • Menghindarkan diri dari godaan dunia.

Kesimpulan

Hari Jumat adalah hari raya mingguan umat Islam. 

Imam al-Ghazali dalam Bidâyatul Hidâyah mengajarkan susunan amalan yang sangat indah: persiapan sejak Kamis malam, mandi dan berhias pada pagi Jumat, shalat sunnah dan dzikir sebelum khutbah, khusyuk mendengarkan khutbah, hingga wirid dan doa setelah shalat Jumat.

Dengan mengamalkan wirid dan doa yang beliau susun, seorang Muslim bukan hanya membersihkan diri lahir batin, tetapi juga mendapatkan benteng dari setan, ketenangan hati, serta pahala yang besar dari Allah ﷻ.

Wallahu alam bisshawab

Posting Komentar

Posting Komentar