aNJDzqMa0Kj3po49qxTqapPaQ1OOt1CMotfJqXkz
Bookmark

Sunnah-Sunnah pada Hari Jumat, Amalan, Keutamaan, dan Dalil Lengkapnya

Jum'at Mubarak yang penuh dengan amalan sunnah dan hari istimewa dalam Islam

H ari Jumat adalah hari yang sangat istimewa dalam Islam. 

Dalam berbagai hadis, Rasulullah ﷺ menyebutnya sebagai sayyidul ayyam atau penghulu segala hari. 

Pada hari inilah umat Islam berkumpul untuk melaksanakan shalat Jumat, sebuah ibadah berjamaah yang penuh keberkahan. 

Tidak hanya sebagai rutinitas mingguan, Jumat juga menjadi momentum untuk memperbanyak doa, memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi ﷺ, serta memperbanyak sedekah. 

Bahkan, dalam Al-Qur’an, Allah ﷻ menurunkan satu surah khusus bernama Surah Al-Jumu’ah sebagai penegasan akan keutamaan hari suci ini.

Baca juga: 30+ Muqaddimah Arab untuk khutbah 

Bagi kaum Muslimin, Jumat bukan hanya sekadar penanda akhir pekan, melainkan hari penuh peluang untuk meraih pahala dan ampunan. 

Pada hari ini terdapat waktu mustajab yang doa di dalamnya tidak akan tertolak. 

Selain itu, amalan seperti membaca Surah Al-Kahfi, memperbanyak dzikir, hingga mempersiapkan diri dengan mandi dan memakai pakaian terbaik sebelum berangkat ke masjid menjadi bagian dari sunnah yang menghidupkan hari Jumat. 

Dengan demikian, setiap Jumat adalah kesempatan emas yang seharusnya tidak dilewatkan begitu saja.

Simak juga: 2 Sunnah yang sering diabaikan pada pagi Jumat

Keutamaan Hari Jumat dalam Islam

Hari Jumat adalah sayyidul ayyam  yakni pemimpin segala hari. Di hari ini, amalan mudah tetapi pahalanya besar. 

Ia menjadi momentum pembaruan diri setiap pekan baik dengan membersihkan jasmani, menata adab, dan menyirami ruhani. 

Rasulullah ﷺ bersabda:

خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ فِيهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ

“Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya adalah hari Jumat.”

Mengapa keutamaan hari Jumat begitu ditekankan? 

Karena pada hari ini berkumpul berbagai ibadah yang bisa dilakukan mulai dari mandi Jumat, shalat Jumat, mendengarkan khutbah, shalawat, membaca Al-Kahfi, memakai wangi-wangian, hingga doa mustajab. 

Baca juga: 3 orang dijamin mustajabah doa oleh Rasulullah

Semua ini, jika dirangkai, menjadi amalan sunnah hari Jumat yang menguatkan hubungan kita dengan Allah sekaligus memperindah hubungan sosial sesama Muslim dengan hadir rapi, harum, dan penuh takzim di rumah Allah.

Simak juga; Misteri, sejarah, dan peristiwa pada hari Jumat

Sunnah-Sunnah Hari Jumat Lengkap

Di bagian ini, Anda akan menemukan panduan amalan sunnah Jumat yang sistematis, praktis, dan mudah diamalkan. 

Setiap poin dilengkapi dalil dan hikmah agar pelaksanaannya lebih mantap karena mengetahui nilai filosofis dan pahala yang dijanjikan. 

1) Mandi Setelah Fajar (Ghusl Jumat)

Dalil Keutamaan Mandi Jumat

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi ﷺ bersabda:

مَنِ اغْتَسَلَ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَصَلَّى مَا قُدِّرَ لَهُ ثُمَّ أَنْصَتَ حَتَّى يَفْرُغَ مِنْ خُطْبَتِهِ ثُمَّ يُصَلِّىَ مَعَهُ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الأُخْرَى وَفَضْلَ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ

Barangsiapa yang mandi kemudian mendatangi Jum’at, lalu ia shalat semampunya dan diam mendengarkan khutbah hingga selesai, kemudian shalat bersama imam, maka diampuni dosa-dosanya antara Jumat itu dan Jumat berikutnya, ditambah tiga hari.”

(HR. Muslim no. 857).

Hadis lain dari Salman Al-Farisi radhiyallahu ‘anhu:

لاَ يَغْتَسِلُ رَجُلٌ يَوْمَ الْجُمُعَةِ ، وَيَتَطَهَّرُ مَا اسْتَطَاعَ مِنْ طُهْرٍ ، وَيَدَّهِنُ مِنْ دُهْنِهِ ، أَوْ يَمَسُّ مِنْ طِيبِ بَيْتِهِ ثُمَّ يَخْرُجُ ، فَلاَ يُفَرِّقُ بَيْنَ اثْنَيْنِ ، ثُمَّ يُصَلِّى مَا كُتِبَ لَهُ ، ثُمَّ يُنْصِتُ إِذَا تَكَلَّمَ الإِمَامُ ، إِلاَّ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الأُخْرَى

“Siapa yang mandi pada hari Jumat, bersuci semampunya, memakai minyak atau wangi-wangian dari rumahnya, lalu keluar tanpa memisahkan dua orang, kemudian shalat sesuai ketentuan dan diam saat imam berkhutbah, maka diampuni dosa-dosanya antara Jumat ini dan Jumat berikutnya.”

Kapan waktu mandi Jumat?

Waktu terbaik dimulai setelah terbit fajar hingga sebelum berangkat ke masjid. 

Praktiknya sederhana sekali yaitu mandi seperti mandi biasa, berniat mengamalkan sunnah mandi Jumat, lalu lanjutkan dengan berpakaian rapi dan wangi.

Hikmah Mandi Jumat:

Adapun sebagian dari hikmahnya adalah;

  • Kebersihan badan agar bisa menjaga kenyamanan jamaah.
  • Memuliakan syiar shalat Jumat.
  • Menjadi pembuka pintu ampunan mingguan, sebagaimana dalil di atas.

2) Berangkat Lebih Pagi ke Masjid

Dalil Keutamaan Datang Awal

Rasulullah ﷺ bersabda:

 من رَاحَ إِلَى الْجُمُعَةِ فِي السَّاعَةِ الْأُوْلَى فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدْنَةً وَمَنَ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كِبَشًا أَقْرَنَ وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا أَهْدَى دَجَاجَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا أَهْدَى بَيْضَةً فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامَ طُوِيَتِ الصُّحُفُ وَرُفِعَتِ الْأَقْلَامُ وَاجْتَمَعَتِ الْمَلَائِكَةُ عِنْدَ الْمِنْبَرِ يَسْتَمِعُوْنَ الذِّكْرَ فَمَنْ جَاءَ بَعْدَ ذَلِكَ فَإِنَّمَا جَاءَ لِحَقِّ الصَّلَاةِ لَيْسَ لَهُ مِنَ الْفَضْلِ شَيْءٌ

“Siapa saja yang berangkat shalat Jumat pada jam pertama, seakan-akan berkurban dengan seekor unta. Siapa saja yang berangkat pada jam kedua, seakan-akan berkurban dengan seekor sapi. Siapa saja yang berangkat pada jam ketiga, seakan-akan berkurban dengan kambing bertanduk. Siapa saja yang berangkat pada jam keempat, seakan-akan menghadiahkan seekor ayam jantan. Siapa saja yang berangkat pada jam kelima, maka seakan-akan menghadiahkan sebutir telur. Setelah imam keluar, maka catatan amal sudah ditutup, qalam pencatat sudah dianggat, dan para malaikat berkumpul di minbar untuk mendengarklan zikir. Siapa saja yang datang setelah itu, maka ia datang hanya untuk memenuhi hak shalat dan tidak mendapatkan keutamaan apa-apa,

(HR. al-Bukhari dan Muslim).

Apa maksud ‘jam pertama’ hingga ‘jam kelima’?

Para ulama menjelaskan rentang ini sejak terbit matahari hingga khutbah dimulai. 

Semakin pagi datang, semakin besar pahala ibarat membawa persembahan terbaik kepada Allah.

Baca juga: Ini doa Nabi untuk keberkahan umatnya di pagi hari

Adab Saat Menuju Masjid

Adab merupakan hal yang penting sebagai bentuk etika dalam berinteraksi baik secara sosial dengan manusia maupun secara spritual. 

Di antara adab-adab menuju mesjid adalah

  • Tenang dan penuh wibawa; hindari lari-lari.
  • Pilih jalan yang lebih jauh dengan langkah lebih banyak (pahala bertambah).
  • Jangan memisahkan dua orang (berdesakan/melewati tanpa izin).
  • Duduklah dekat imam jika memungkinkan, dan hindari melangkahi pundak jamaah.

3) Diam Saat Khutbah

Khutbah adalah inti edukasi pekanan bagi jamaah. Karena itu, adabnya sangat dijaga.

إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَنْصِتْ وَاْلإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ

“Jika engkau mengatakan kepada temanmu, ‘Diam,’ pada hari Jumat dan imam sedang berkhutbah, sungguh engkau telah berbuat sia-sia.”

(HR. Bukhari & Muslim).

Makna praktis dari hadis di atas yaitu:

  • Matikan atau silent ponsel.
  • Jangan ngobrol, meski untuk menasihati orang agar diam.
  • Fokus menyimak; catat poin penting dalam hati.
  • Hindari aktivitas yang mengganggu jamaah apakah dengan bermain gawai, mengunyah makanan, atau menguap keras.

4) Memakai Pakaian Terbaik (Disunnahkan Putih)

Rasulullah ﷺ bersabda:

الْبَسُوا مِنْ ثِيَابِكُمْ الْبَيَاضَ فَإِنَّهَا مِنْ خَيْرِ ثِيَابِكُمْ وَكَفِّنُوا فِيهَا مَوْتَاكُمْ

“Pakailah pakaian putih, karena itu pakaian terbaik kalian, dan kafanilah orang yang wafat di antara kalian dengan kain putih.”

Penjelasan ulama (Syekh Sulaiman Al-Jamal dalam Hasyiyah al-Jamal):

والأكمل أن تكون كلها بيضاء وإلا فأعلاها فإن كان أسفلها فقط لم يكف

“Yang paling sempurna adalah jika seluruh pakaian berwarna putih. Jika tidak, maka bagian atasnya. Jika hanya bagian bawahnya saja yang putih, belum mencukupi.”

Intinya dari penjelasan di atas adalah;

  • Pakaian putih dianjurkan, namun pakaian rapi dan bersih apa pun tetap mulia.
  • Utamakan kesopanan dan kebersihan; hindari aroma tidak sedap.

5) Memakai Surban

Dalam sebuah hadis riwayat Thabrani, Rasulullah saw. bersabda;

إِنَّ اللهَ تَعَالَى وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى أَصْحَابِ الْعَمَائِمِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ

“Sesungguhnya Allah Ta’ala dan para malaikat memberi shalawat (rahmat dan istighfar) kepada orang-orang yang memakai surban pada hari Jumat.”

Catatan amaliah yang perlu kita sadari bahwa:

  • Surban adalah syiar kehormatan dan kerapian di hari Jumat.
  • Surban juga bukan syarat sah shalat. Adapun yang terbaik adalah seluruh perangkat yang mengandung pahala dan kesunnahan perlu diperhatikan dan diindahkan. 

6) Memakai Wangi-Wangian

Wangi-wangian memperindah suasana masjid dan menumbuhkan kenyamanan jamaah.

Baca juga: Fakta jarang diketahui seputar isra dan mikraj

Rasulullah ﷺ bersabda:

حُبِّبَ إِلَيَّ مِنْ دُنْيَاكُمُ النِّسَاءُ وَالطِّيبُ وَجُعِلَتْ قُرَّةُ عَيْنِي فِي الصَّلَاةِ

“Dijadikan menyenangkan bagiku dari dunia ini perempuan dan minyak wangi, dan dijadikan penyejuk mataku dalam shalat.”

(HR. An-Nasa’i).

Maka dalam hal ini, ada panduan praktis bagi kita yaitu:

  • Pakai parfum yang lembut dan tidak menyengat.
  • Cek sensitivitas orang sekitar; secukupnya saja.
  • Hindari wewangian saat i’tikaf jika bisa mengganggu.

7) Memotong Kuku, Memendekkan Kumis, dan Merapikan Janggut

Dalam sebuah hadis, Rasulullah saw. bersabda mengenai hal tersebut yaitu:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَحِبُّ أَنْ يَأْخُذَ مِنْ شَارِبِهِ وَأَظَافِرِهِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ

“Nabi ﷺ biasa mencukur kumis dan memotong kukunya di hari Jumat.”

(HR. Al-Baihaqi).

Inti grooming Jumat adalah:

  • Potong kuku tangan-kaki, rapikan kumis, tata janggut.
  • Gunakan sabun/sampo agar segar, bersih, dan nyaman.
  • Ini bagian dari an-nazhafah (kebersihan) yang mana sebagaimana yang sudah kita ketahui bahwa separuh dari iman dalam makna nilai.

8) Membaca Surat Al-Kahfi

Keutamaan membaca Al-Kahfi di hari Jumat sangat dikenal dan populer di tengah-tengah kita. 

Dalam hadis Rasulullah saw. bersabda:

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنْ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

“Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, maka Allah memberi cahaya baginya antara dua Jumat.”

(HR. Al-Hakim).

Kapan membacanya?

Bisa malam Jumat (setelah magrib malam sebelumnya) hingga siang Jumat.

Ambil waktu paling kondusif, baik itu sebelum berangkat ke masjid atau setelah shalat Jumat.

Tips mengamalkan agar lebih mudah yaitu:

  • Baca lengkap 110 ayat; jika tidak sempat, cicil pagi–siang.
  • Sertai tadabbur, pahami kisah Ashhabul Kahfi, Nabi Musa & Khidr, dan Dzulqarnain.

9) Memperbanyak Shalawat

Hari Jumat adalah harinya shalawat.

Rasulullah saw. pernah bersabda mengenai hal ini. 

Beliau menyatakan bahwa:

إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلَاةِ فِيهِ

“Sesungguhnya sebaik-baik hari kalian adalah hari Jumat, maka perbanyaklah bershalawat kepadaku pada hari itu.”

(HR. Abu Dawud).

Amalkan mudah dengan melakukan hal berikut ini yaitu:

  • Targetkan minimal 100 kali shalawat di hari Jumat.
  • Variasikan redaksi shalawatnya dan sesuaikan mana yang mudah. Misalnya Allahumma shalli ‘ala Muhammad, Shallallahu ‘ala Muhammad, Shalawat Ibrahimiyah, dsb.
  • Selingi dengan istighfar dan dzikir pagi–petang.

10) Memperbanyak Doa dan Amal Kebaikan (Waktu Mustajab)

Ada waktu mustajab doa di hari Jumat, dikenal dengan saa’ah al-ijabah.

فِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ

“Pada hari Jumat terdapat satu waktu yang, jika seorang hamba Muslim berdoa bertepatan dengannya, Allah pasti kabulkan.”

(HR. Bukhari & Muslim).

Kapan waktunya?

Terdapat beberapa pendapat ulama; dua yang masyhur:

1. Antara duduknya imam hingga shalat selesai.

2. Menjelang magrib pada hari Jumat (sebagian ulama: setelah ashar hingga terbenam matahari).

Marilah kita memperbanyak doa di dua rentang waktu tersebut.

Baca juga: Pahami adab dan syarat utama berdoa agar mustajabah

Doa yang dianjurkan:

  • Ampunan dosa harian dan pekanan.
  • Keberkahan rezeki, keluarga, kesehatan, istiqamah.
  • Doa keselamatan umat dan negeri.

Hikmah Menghidupkan Sunnah Hari Jumat

Menghidupkan amalan sunnah hari Jumat memberi dampak menyeluruh:

1. Tazkiyatun nafs (penyucian jiwa): mandi, wangi-wangian, rapi dan semuanya itu adalah tehnik mendidik kedisiplinan dan rasa hormat terhadap masjid.

2. Ukhuwah & etika sosial: datang lebih awal, tak berdesakan, tak mengganggu jamaah serta menumbuhkan empati dan tertib.

3. Pembelajaran pekanan: khutbah menyuplai ilmu, motivasi, dan koreksi diri secara teratur.

4. Momentum taubat berkala: pekan demi pekan, dosa-dosa kecil diampuni jika syarat-syaratnya terpenuhi.

5. Ketekunan ibadah: shalawat, Al-Kahfi, dan doa mustajab melatih konsistensi spiritual yang ramah untuk semua usia.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Dicari tentang Sunnah Hari Jumat)

1) Apakah mandi Jumat wajib atau sunnah?

Mayoritas ulama memandang mandi Jumat adalah sunnah muakkadah (sunnah yang ditekankan). 

Namun, bagi yang berbau menyengat sehingga mengganggu jamaah, sebagian ulama menekankan kewajiban mandi demi menolak mudarat.

2) Kapan waktu terbaik mandi Jumat?

Sejak setelah terbit fajar hingga menjelang berangkat shalat Jumat. 

Praktik terbaik: mandi, wangi-wangian, lalu segera berangkat agar datang lebih awal.

3) Apakah membaca Al-Kahfi lebih utama malam Jumat atau siangnya?

Keduanya baik. Anda dapat membacanya malam Jumat (setelah magrib malam sebelumnya) atau siang Jumat sesuaikan dengan waktu luang agar khusyuk.

4) Jam berapa waktu mustajab doa hari Jumat?

Dua waktu yang masyhur: (a) saat khutbah dan shalat (antara duduk imam hingga selesai), (b) menjelang Magrib (sebagian ulama: setelah Ashar hingga terbenam matahari). Amalkan keduanya untuk kehati-hatian.

5) Apakah wanita mendapat pahala sunnah hari Jumat juga?

Ya. Sunnah-sunnah hari Jumat seperti mandi, wangi-wangian (di rumah), membaca Al-Kahfi, shalawat, dan doa mustajab juga berlaku bagi wanita. 

Shalat Jumat berjamaah tidak wajib bagi wanita, namun tetap boleh jika adabnya terjaga.

6) Haruskah pakaian putih? Bolehkah selain putih?

Putih disunnahkan, namun pakaian rapi dan bersih apa pun boleh. Inti sunnah: kebersihan, kerapian, dan tidak mengganggu jamaah.

7) Bolehkah shalat tahiyyatul masjid ketika khutbah sudah mulai?

Menurut banyak ulama, boleh dua rakaat ringkas (tanpa memanjang) berdasarkan sejumlah riwayat, karena menghormati masjid tetap penting. 

Namun, jangan bertele-tele agar segera menyimak khutbah.

8) Apa adab duduk di masjid saat Jumat?

Duduk tenang, jangan melangkahi pundak, hindari mengganggu jamaah, isi shaf depan bila masih kosong, dan diam saat khutbah.

Checklist Praktis Amalan Sunnah Jumat (Mudah Diikuti)

Sebelum Subuh – Pagi: Niatkan menghidupkan sunnah hari Jumat.

Pagi (setelah fajar): Mandi Jumat, bersuci, potong kuku, rapikan kumis/janggut.

Sebelum berangkat: Pakai pakaian terbaik (disunnahkan putih), parfum secukupnya, siapkan infak sedekah.

Berangkat awal: Jalan tenang, hindari berdesakan, cari shaf depan jika tersedia.

Di masjid: Shalat tahiyyatul masjid singkat bila khutbah belum dimulai/atau ringkas jika sudah mulai sesuai panduan ulama.

Saat khutbah: Diam total, fokus menyimak.

Setelah shalat: Dzikir, doa, shalawat.

Sore jelang Magrib: Perbanyak doa (waktu mustajab), tambah shalawat, istighfar.

Malam (bila belum sempat): Tuntaskan membaca Al-Kahfi sampai selesai.

Kesalahan Umum Saat Jumatan (Yang Perlu Dihindari)

1. Datang mepet azan sehingga kehilangan banyak keutamaan datang awal.

2. Berbicara saat khutbah, menegur orang lain agar diam, atau bermain ponsel.

3. Melangkahi pundak jamaah, memisahkan dua orang tanpa izin.

4. Menggunakan pakaian/pewangi berlebihan hingga mengganggu orang lain.

5. Kurang menjaga kebersihan, baik itu kuku panjang, bau badan, pakaian kusam.

6. Terburu-buru di jalan sehingga hilang wibawa, bahkan membahayakan diri.

Kesimpulan

Sunnah hari Jumat adalah rangkaian amalan sederhana yang berdampak besar: membersihkan raga, menata adab, memperkaya ilmu, menyuburkan dzikir, dan menguatkan ikatan jamaah. 

Mulailah dengan langkah paling mudah: mandi Jumat, datang lebih awal, diam saat khutbah, pakai wangi-wangian, baca Al-Kahfi, perbanyak shalawat, dan panjatkan doa mustajab di penghujung Jumat. 

In-sya Allah, pekan demi pekan, Allah bukakan ampunan dan keberkahan dalam hidup.


Posting Komentar

Posting Komentar