aNJDzqMa0Kj3po49qxTqapPaQ1OOt1CMotfJqXkz
Bookmark

Pahami Adab dan Syarat Utama Berdoa Agar Cepat Dikabulkan Allah

Pahami Adab dan Syarat Utama Berdoa Agar Cepat Dikabulkan Allah

Oleh: Tgk. Yuda Maulana

Sebagai seorang muslim yang taat, kita dianjurkan untuk berdoa sebagai jalan tercapainya kehendak dan kemauan yang kita inginkan dan juga sebagai bentuk penghambaan diri kepada zat yang telah menciptakan kita. 

Jika seorang hamba berdoa pasti akan dikabulkan dan diterima oleh Allah, sebagaimana janji Allah SWT dalam firman-Nya yang terdapat dalam surah al-Ghafir ayat 14:

ادعوني استجب لكم

Artinya: berdoalah kalian kepadaku niscaya akan kuterima

Pengertian Doa

Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang syarat dan adab dalam berdoa, terlebih dahulu kita uraikan sedikit definisi dari doa. Baca juga: sering merasa cemas? amalkan doa ini.

Doa secara istilah adalah meminta dalam keadaan merendahkan diri. Sebagian ulama mendefinisikan doa dengan mengadukan hajat kepada zat yang maha mengabulkan.

Menurut Ahli Sunnah Waljamaah doa bermanfaat bagi orang yang masih hidup dan juga bagi orang yang sudah mati apabila kita mendoakan mereka. Di samping itu, doa juga dapat memberi mudharat bagi mereka sekalipun doa tersebut dari orang kafir yang terzalimi berdasarkan pendapat kuat.

Pernyataan tersebut sebagaimana telah disinggung dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Anas ra;

دعوة المظلوم مستجابة ولو كافرا  

Artinya: doa orang terzalimi diterima walau ia kafir

Syarat-Syarat Berdoa

Banyak dari kita yang merasakan doa atau permohonannya tidak diterima oleh Allah SWT hingga berburuk sangka kepadanya, padahal Allah secara terang-terangan telah menjelaskan dalam surah al-Ghafir bahwa setiap hamba yang berdoa pasti akan dikabulkan. 

Lantas mengapa doa tersebut tidak terkabulkan?

Jika memang Allah telah berjanji akan mengabulkan semua doa hambanya dan pasti akan dikabulkannya, tetapi hal tersebut tidak terjadi sebagaimana janjinya, apakah kita menyalahkan Allah atau mengklaim bahwa ia tidak menepati janjinya? baca juga: melakukan maksiat, pilihan atau takdir?

Jika ini terjadi dibenak kita, apakah harus kita menyalahkan Allah atau ada sesuatu yang belum kita pahami? Ketahuilah bahwa doa itu memiliki syarat dan adab yang harus diperhatikan supaya doa tersebut dikabulkan dan diterima oleh Allah SWT.

Mengapa demikian? karena terkabulnya sebuah doa setelah terpenuhi secara lengkap syarat dan adab, di antara syarat dan adab berdoa adalah sebagai berikut;

1.    Mengonsumsi makanan halal

2.    menyakini akan diterima doa

3.    Khuyu' dan fokus dalam berdoa

4.    Tidak berdoa dengan sesuatu yang menimbulkan dosa

5.    Tidak berdoa dengan memutuskan silaturrahim

6.    Tidak berdoa dengan hal yang dapat menyia-nyiakan hak orang muslim

7.    Tidak berdoa dengan sesuatu yang mustahil, baik itu pada adat atau pada akal

Adab-Adab Berdoa

Layaknya kita meminta kepada sesama manusia tentu dengan etika yang baik. Apalagi sikap kita yang berhubungan langsung dengan Allah SWT. Maka dari itu kita harus menyadari bahwa kita meminta dengan pemilik maha segalanya. Apakah sikap dan etika kita sudah pantas?

Oleh karena itu, ketika hendak berdoa kita perlu memperhatikan adab-adabnya agar Allah mengabulkan hajat dan memudahkan urusan kita. Baca juga: Tiga orang doanya dijamin mustajabah oleh Rasulullah.

Sebagian dari adab-adabnya adalah:

1.    Berdoa diwaktu fadhilah

2.    Dalam keadaan suci atau berwudhuk

3.    Setelah shalat

4.    Menghadap kiblat

5.    Mengangkat tangan kearah langit

6.    Sesudah bertaubat dan mengakui segala dosa dan kesalahan

7.    Memulai dan mengakhirinya dengan memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi Muhammad

8.    Ikhlas

Demikian hal-hal yang penting diperhatikan sebelum kita berdoa agar sesuai dengan tuntunan sehingga Allah SWT mempermudah segala keinginan yang diridhai-Nya. Semoga Allah SWT memperkenankan doa-doa kita dan dimudahkan dalam segala urusan baik urusan duniawi maupun ukhrawi. Amin amin

Wallahu A’lam Bishshawab

 

Referensi: Ibrahim Al-Baijuri, Tuhfatul murid syarah jauharatuttauhid, (cet. DKI) hl. 170-171.

واعلم أن للدعاء شروطًا وآدابا فمن شروطه أكل الحلال، وأن يدعو وهو موقن بالإجابة، وألا يكون قلبه ،غافلاً، وألا يدعو بما فيه إثم أو قطيعة رحم أو إضاعة حقوق المسلمين وألا يدعو بمحال ولو عادة، لأن الدعاء به يشبه التحكم على القدرة القاضية بدوامها وذلك إساءة أدب على الله تعالى. ومن آدابه: أن يتحرى الأوقات الفاضلة، كأن يدعو في السجود، وعند الأذان والإقامة. ومنها: تقديم الوضوء والصلاة واستقبال القبلة ورفع الأيدي إلى جهة السماء، وتقديم التوبة، والاعتراف بالذنب، والإخلاص، وافتتاحه بالحمد والصلاة على النبي ﷺ وختمه بها، وجعلها في وسطه أيضًا

 

Posting Komentar

Posting Komentar