aNJDzqMa0Kj3po49qxTqapPaQ1OOt1CMotfJqXkz
Bookmark

Fakta Jarang Diketahui Tentang Sosok Ayah Nabi Muhammad

Fakta Jarang Diketahui Tentang Sosok Ayah Nabi Muhammad

Semua hal yang berkaitan dengan Nabi Muhammad SAW menjadi hal yang wajib kita ketahui. 

Mengaku kekasih Nabi Muhammad namun, tidak mengenal betul dengan Rasulullah maka itu pengakuan palsu.

Bukankah ketika kita mencintai seseorang akan mencari semua hal yang berkaitan dengan orang tersebut? 

Bukankah mengetahui tentangnya akan membuat kita senang dan bahagia? 

Bukankah ketika sosoknya disebutkan kita akan terbayang apa saja yang berkaitan dengannya?

Begitulah semestinya dengan sosok yang mulia yaitu baginda Rasulullah SAW. 

Di antaranya adalah mengenai sosok ayahanda Rasulullah SAW. Banyak dari kita yang masih asing dengan ayah Rasulullah SAW.

Maka dari itu, pada kesempatan ini ada beberapa hal yang penulis sebutkan mengenai fakta yang jarang diketahui mengenai sosok ayah baginda Rasulullah SAW. Baca juga: 5 Keistimewaan Bernama Muhammad

Beberapa Fakta Jarang Diketahui Tentang Sosok Ayah Nabi Muhammad

Di antara beberapa fakta yang jarang diketahui tentang ayah Nabi Muhammad SAW adalah:

1. Kapan Ayah Rasulullah Dilahirkan?

Abdullah yaitu Ayahanda Rasulullah SAW lahir tepatnya pada tahun 

545/546 M yakni 78 sebelum Hijriah di kota Mekah. Beliau merupakan anak termuda dari Abdul Muthalib. 

Ayahanda Rasulullah merupakan anak bungsu dari sepuluh bersaudara.

Pada tahun kelahiran Abdullah merupakan periode kelima dari periode perhitungan Arab pada masa zaman Jahiliyyah saat itu, bahkan bisa dikatakan bahwa waktu kelahirannya bersamaan dengan waktu penggalian kembali sumur Zam-zam.

2. Di Manakah Letak Makam Ayahanda Nabi Muhammad SAW?

Ketika pertanyaan ini disodorkan kepada umatnya Nabi Muhammad SAW, mungkin hanya segelintir orang yang mengetahui hal tersebut. 

Dalam catatan buku sejarah juga sangat sedikit yang membahas mengenai hal ini. 

Padahal ini merupakan perkara yang penting untuk diketahui oleh umat Islam di mana pun mereka berada.

Imam al-Thabari menyatakan bahwa letak makam ayahanda Rasulullah SAW di Dar Annabighah. 

Letak makam tersebut tidak ada terdapat khilaf para sejarawan. 

Imam al-Thabari mengatakan:

ودفِنَ في دار النابغة في الدّار الصّغرى ، إذا دخلت الدار عن يسارك، ليس بين أصحابنا في ذلك اختلافآ

Artinya: Dikuburkan (Ayah Nabi Muhammad) di Dar Annabighah yaitu di Dar Shugra apabila kamu memasukinya dari sisi kirimu. Dan di antara ashab kami tidak terdapat khilaf pendapat.

Lokasi saat ini letaknya di halaman Masjid Nabawi, dekat dengan Bab Al-Hijrah, di antara dua tiang payung raksasa.

Ayahanda Nabi Muhammad SAW yaitu Abdullah dimakamkan di Dar Annabighah rumah salah seorang dari suku Bani Najjar. Bangunan makam beliau masih ada sampai tahun 80-an.

Ketika terjadinya perluasan masjid Nabawi, bangunan makam Abdullah bin Abdul Muthalib termasuk salah satu makam yang dibongkar. 

Berdasarkan penuturan dari cerita Syaikh Yusri, jasad beliau dipindahkan ke Baqi’ dalam keadaan masih utuh.

Nabi Muhammad SAW juga pernah berziarah ke makam ayahandanya bersama Ibundanya Sayyidah Aminah, Halimah dan Ummul Aiman. Saat itu usia beliau enam tahun. 

Dalam perjalanan pulang menuju mekah, ibundanya meninggal di Abwa’.

3. Wafat dalam Usia Sangat Muda

Abdullah bin Abdul Muthalib atau dikenal pula dengan Abdullah bin Syaibah meninggal dunia pada tahun 570/571 M yakni 53-52 sebelum hijriah. Profesi beliau yaitu sebagai pedagang.

Ayahanda Nabi Muhammad SAW yaitu Abdullah wafat di Madinah sepulangnya dari Syam pada usia 25 tahun. Ayah nabi Muhammad wafat sangat muda. 

Saat itu, Rasulullah SAW masih berada dalam kandungan Sayyidah Aminah.

Ayah Nabi Muhammad SAW yakni Abdullah meninggal dunia dalam perjalanan dagang menuju ke Syam

Ketika mendengar kabar meninggalnya Abdullah, Sayyidah Aminah merasa terpukul dan bersedih. Apalagi saat itu sedang hamil muda.

4. Sosok yang Rupawan

Ayahanda Rasulullah SAW merupakan sosok rupawan dan tampan. 

Beliau saat itu dirawat di kota Yastrib yang berubah nama menjadi kota Madinah. 

Hal ini disebabkan paman-paman beliau dari pihak ibu berada di kota tersebut.

Ketampanan wajah Abdullah terpancar karena cahaya kenabian yang ada padanya. 

Sehingga saat Sayyidah Aminah mengandung Rasulullah SAW banyak keistimewaan yang dirasakan olehnya yang tidak dirasakan oleh para wanita pada umumnya. 

Pada akhirnya cahaya tersebut berpindah dari Sayyidah Aminah kepada baginda Rasulullah SAW.

5. Hikmah di Balik Cepatnya Wafat Abdullah

Semua hal yang terjadi tidak luput dari hikmah di baliknya yang telah disiapkan oleh Allah SWT. 

Begitu pula keadaan yang terjadi dengan Rasulullah SAW. Baca Juga: Spirit Cinta Rasulullah Kepada Kita

Dalam kitab Madarijus Su'ud, Imam Nawawi al-Bantani menyebutkan sebuah syair berkaitan dengan hikmah cepatnya wafat ayahanda Rasulullah SAW.

أخذ الإله أبا الرسول و لم يزل *  برسوله الفرد اليتيم رحيما

نفسي الفداء لمفرد في يتمه * و الدّر أحسن ما يكون يتيما

Artinya: “​​​​​Allah telah mengambil ayah Rasulullah, dalam kesendiriannya yang menjadi yatim, Rasulullah selalu berada dalam kasih sayang-Nya.

Jiwaku menjadi tebusan untuk orang yang sendiri dalam ke-yatim-an, dan seindah-indahnya mutiara adalah menjadi yatim.” 

Dalam syair tersebut hikmah terbesar di balik kejadian yang menimpa Rasulullah SAW adalah untuk menumbuhkan rasa kemandirian dan ketergantungan hanya kepada Allah SWT semata. Dan ini terbukti dalam kitab-kitab sirah yang kita baca.

Saat kita melihat begitu banyak keistimewaan dari kedua orang tua Rasulullah SAW maka semakin menguatkan keyakinan kita bahwa keduanya bukan orang biasa. 

Maka sungguh sangat aneh apabila ada orang yang memvonis keduanya kafir dan ahli neraka.

Oleh karena itu, janganlah kita ikut terpedaya dengan tudingan-tudingan miring terhadap kedua orang tua Rasulullah SAW. Sebagai penutup ada potongan syair indah mengenai orang tua Rasulullah SAW.

إن كان أشرفَ بقعةٍ تلك التي ** أضحى بها خيرُ الأنامِ دفينا

فَلِكَونها ضمَّت ذاتَ المصطفى ** لكن ببَطنِكِ كُوِّنَت تكوينا

جَهِلوا مقامَكِ حين قالوا قولةً ** ولقد أساءوا في النبي ظنونا

ترجوه أُمَّتُهُ وتيـأسُ أُمُه  ** حاشاهُ وهو بِبِرِّها يوصينا

“Jika tempat paling mulia di dunia ini adalah tempat bersemayam jasad baginda Nabi Muhammad SAW

Maka diperutmulah wahai Sayyidah Aminah Jasad mulia tersebut diciptakan.

Mereka tidak tahu kedudukanmu ketika mereka berkata seperti itu (mengatakan dirimu kafir, musyrik dan ahli neraka).

Mereka telah berburuk sangka kepada putramu Nabi Muhammad SAW. 

Jika umatnya kelak akan menaruh harapan besar kepadanya, bagaimana bisa ibunya akan putus asa dari kebaikannya?

Sedangkan ia selama ini berpesan agar kita memuliakan ibu kita?”

Mudah-mudahan kita semua dikumpulkan bersama Rasulullah SAW di hari kiamat kelak. 

Dipermudah di hari nanti dengan mendapatkan syafaat darinya. Mari memperbanyak shalawat kepada baginda Rasulullah SAW.

 

Wallahu A’lam Bisshawab

 

 

Posting Komentar

Posting Komentar