![]() |
Faedah Meminta Ampun Untuk Anak Kecil |
A nak kecil adalah anak yang masih mulus tanpa ada dosa yang melekat padanya.
Mereka sering diistilahkan
masih fitrah yaitu bersih, suci dari dosa.
Namun apa faedahnya kita meminta ampun terhadap mereka padahal mereka tidak ada dosa sama sekali?
Sedangkan
yang perlu minta ampun adalah orang-orang yang telah melakukan dosa atau
maksiat.
Sebelum kita
menjelaskan tentang faedah dari meminta ampun terhadap anak kecil, maka kita
perlu mengetahui apa itu dosa.
Pengertian Dosa
Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW telah menjelaskan apa itu dosa.
Dosa adalah sesuatu yang membuat
gelisah dalam hati seseorang dan ia tidak menyukai hal tersebut diketahui oleh orang
lain. (H.R Ahmad).
Perbuatan dosa atau maksiat yang dilakukan oleh seseorang tidak hanya akan berdampak pada orang tersebut saja.
Tetapi juga ajkan berefek kepada orang di sekelilingnya.
Dosa terbagi dua yaitu dosa kecil dan dosa besar. Seseorang baru mendapatkan dosa apabila melakukan hal-hal yang menyimpang dari syariat ketika dia sudah baligh atau sudah kena taklif hukum padanya.
Sedangkan anak kecil yang belum mencapai usia baligh maka
tidak dihukumi kepada dosa.
Maka dari itu, memohonkan ampun atas dosa-dosa merupakan suatu kewajiban yang mesti dilakukan oleh manusia dewasa.
Tidak peduli berapa banyak dosa dan maksiat yang telah ia
lakukan. Tugas kita adalah meminta ampun kepada Allah SWT.
Karena Rasulullah SAW
telah mengingatkan kita bahwa sebaik-baiknya kalian adalah yang menyegerakan
taubat bukan orang yang tidak pernah terjerumus dalam dosa dan maksiat.
Ketika berdosa lalu kembali mengingat sang Kuasa agar dibentangkan pintu ampun untuknya.
Selalu bermuhasabah
diri, terisak sedih penuh dengan penyesalan, dan diakhiri dengan istighfar
akbar, berharap agar Allah berkenan memaafkan.
Faedah Meminta Ampun Kepada Anak Kecil
Lantas, bagaimana jika kita meminta ampun untuk anak kecil yang masih lugu dan imut sedangkan hukum belum dibebankan kepadanya?
Dalam artian mereka belum menanggung dosanya sendiri.
Mungkin akan muncul pertanyaandi
benak kita, "Apakah istighfar masih berlaku dan bermanfaat pada orang yang
tidak memiliki dosa?"
1. Mengangkat Derajat
Dilansir dalam kitab Tuhfathul
Ahwadzi karangan Syekh Abdu al-Rahman Al-Mubarakfuri menjelaskan makna lain
yang terkandung dalam istighfar untuk anak yang tanpa dosa dalam hadis yang
diriwayatkan oleh Imam Al-Tirmidzi yang redaksinya:
حَدَّثَنِي أَبُو إِبْرَاهِيمَ
الْأَشْهَلِيُّ عَنْ أَبِيهِ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَلَّى عَلَى الْجَنَازَةِ قَالَ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا
وَصَغِيرِنَا وَكَبِيرِنَا وَذَكَرِنَا وَأُنْثَانَا (رواه الترمذي)
Artinya:
Telah menceritakan
kepadaku Abu Ibrahim Al-Asyhali dari Bapaknya berkata, Rasulullah SAW jika
melakukan shalat jenazah, beliau membaca: Ya Allah, ampunilah orang yang masih
hidup di antara kami dan orang yang sudah meninggal, orang yang hadir di antara
kami dan orang yang tidak hadir, orang yang masih kecil di antara kami dan
orang yang sudah tua, yang laki-laki dan yang perempuan. (H.R Tirmidzi 209 H -
279 H, 70 tahun).
Syekh Abdu al-Rahman
al-Mubarakfuri memaparkan jawaban atas pertanyaan yang mungkin muncul di benak
kita sebagaimana yang telah penulis uraikan di atas.
Ketika menjelaskan
hadis tersebut Syekh Abdu al-Rahman al-Mubarakfuri menjelaskan bahwa dikatakan makna
istighfar pada anak kecil untuk mengangkat derajatnya.
2. Meminta Mapunan Untuk Dosa Yang Akan Datang Ketika Telah Baligh
Imam al-Turbusyti
berpendapat bahwa makna istighfar untuk anak kecil adalah meminta ampunan kepada
Allah atas dosa yang sudah termaktub di Lauh Mahfudz yang akan dilakukannya ketika
telah mencapai usia baligh.
Sehingga ketika ia terjerumus
dalam berbuat dosa, dosa tersebut telah diampuni.
Dikatakan pula bahwa makna "Shagirina wa kabirina" bermakna "Syab wa Syeikh" yang artinya pemuda dan orang tua.
Jika kita memaknai demikian, tentulah
pembahasan ini tidak relevan dengan topik kita.
Kenapa demikian? Karena
pemuda yang telah baligh dia akan menanggung dosanya sendiri dan sudah
sepatutnya bahkan wajib meminta ampunan Allah SWT.
Kita berdoa kepada Allah semoga dosa-dosa kita diampuni karena kita makhluk yang hina.
Banyak mengetahui
hal-hal yang dilarang oleh syara’ tetapi sangat berat untuk meninggalkannya.
Semoga kita semua diberi kekuatan dan hidayah untuk mampu meninggalkan dosa dan dipermudahkan dalam menujun ketaatan.
Amin amin amin ya rabbal alamin.
Wallahu 'alam
Posting Komentar