aNJDzqMa0Kj3po49qxTqapPaQ1OOt1CMotfJqXkz
Bookmark

Raih Tiket Surga Dengan Sayyidul Istighfar

Tiket Menuju Surga

Dalam catatan kehidupan manusia, berbuat dosa merupakan keniscayaan baik dosa yang disengaja maupun tidak sengaja, baik itu dosa kecil atau  dosa besar.

Sebaik-baik manusia bukanlah orang yang tidak pernah terjerumus ke dalam dosa apapun. Akan tetapi yang bersegera taubat dari dosanya.

Kelalaian selama ini membuat kita semakin sadar terhadap kelemahan kita dan mengharap bimbingan Allah melalui taufik dan hidayah-Nya.

Di samping itu, setiap manusia pasti mengharapkan mendapatkan bagian yang indah yaitu bisa masuk surga yang kenikmatannya belum pernah terpandang mata, terdengar telinga dan terbesit oleh hati.

Tetapi tindakan yang kita lakukan sadar atau tidak adalah sebuah perbuatan  paradoks, ingin masuk surga tapi berbuat dosa.

Mengharapkan kenikmatan tetapi enggan untuk memperolehnya sesuai tuntunan dan tuntutan.

Meskipun demikian, Islam menawarkan solusi dalam hal ini. Sebagaimana  sabda Rasulullah SAW yang termaktub dalam Shahih al-Bukhari, kitab al-Da'awaat pada bab Afdhal al-Istighfar:

حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ ، حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بُرَيْدَةَ ، عَنْ بُشَيْرِ بْنِ كَعْبٍ الْعَدَوِيِّ ، قَالَ : حَدَّثَنِي شَدَّادُ بْنُ أَوْسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ : اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي ؛ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ ". قَالَ : "وَمَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ".

Artinya:

Dari Syaddad bin Aus (58 H) radhiallahu 'anhu dari Nabi , "Sesungguhnya istighfar yang paling baik adalah kamu mengucapkan:

(Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menepati perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang telah aku perbuat, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu).

Beliau bersabda, "barangsiapa yang mengucapkannya di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk dari penghuni surga. Dan barangsiapa yang membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk dari penghuni surga" (HR. Bukhari)

Menurut Ibnu Abi Jamrah, hadis ini dinamakan dengan sayyidul istighfar karena selain bahasanya yang sangat indah juga memiliki badi' dan ma'ani serta husnul alfadz.

Di dalam hadis ini juga mengumpulkan antara syari'at dan hakikat yang mana terkandung pengukuhan atas ketuhanan Allah SWT.

Yaitu pengakuan bahwa hanya Allah saja sang pencipta serta manusia terikat janji dengan-Nya yakni pada perkataan Allah yang ditujukan kepada setiap manusia ؟  ألست بربكم (bukankah aku tuhan kalian?), pada saat itu semua manusia menjawab بلى (iya).

Dalam istigfar tersebut juga mengandung harapan dan meminta perlindungan kepada Allah SWT. Menisbatkan nikmat kepada pemberinya (Allah) dan dosa kepada diri sendiri serta pengakuan bahwa manusia tidak dapat melakukan apapun melainkan dengan kekuasaan Allah.

Oleh karena itu, mari kita bersihkan hati, tundukkan akal, sucikan jiwa, jernihkan pikiran, penuh pengharapan dan pengakuan dengan membaca sayyidul Istighfar setiap pagi dan malam.

Kencangkan tali keyakinan atas surga yang dijanjikan Rasulullah SAW. Barengi dengan ketaatan semampu kita dengan selalu mengharap petunjuk dan diberi kemampuan untuk istiqamah dan sabar dalam berbuat ketaatan.

Insyaallah Allah akan mempermudahkan segala urusan kita dengan selalu husnudhan kepada Allah SWT. Dan jangan lupa bershalawat kepada baginda sebagai pembuka jalan untuk menuai rahmat dari sang khaliq.

Amin... amin...

 

Wallahu a'lam

Posting Komentar

Posting Komentar