aNJDzqMa0Kj3po49qxTqapPaQ1OOt1CMotfJqXkz
Bookmark

Tanda-Tanda Kematian Dari 100 Hari Menuju Detik Terakhir

Tangan jenazah yang terbujur di atas ranjang rumah sakit, menggambarkan detik-detik terakhir kehidupan sesuai tema "Tanda-Tanda Kematian Dari 100 Hari Menuju Detik Terakhir".

K ematian tidak pernah datang tanpa peringatan. Kenyataannya kita sering abai dan tidak mengenali tanda-tanda tersebut. 

Dalam ajaran Islam dan pengalaman para salihin, disebutkan bahwa Allah ï·» memberikan isyarat-isyarat halus sebelum ajal menjemput. 

Tidak semua orang akan merasakannya, namun bagi yang terpilih dan diberi kesadaran, tanda-tanda kematian ini bisa menjadi hadiah untuk bertaubat dan bersiap diri menuju akhirat.

Simak juga: Detik-detik terakhir wafatnya Imam Ghazali

Berikut adalah tanda-tanda kematian yang disebutkan secara berurutan, dimulai dari 100 hari menjelang wafat hingga detik terakhir sakaratul maut.

100 Hari Sebelum Kematian

Tanda pertama ini umumnya akan dirasakan setelah waktu Ashar. 

Seluruh tubuh, dari ujung rambut hingga ujung kaki, akan mengalami getaran halus seakan-akan tubuh menggigil ringan. 

Sensasinya mirip seperti daging sapi yang baru disembelih, yang jika diperhatikan dengan teliti, terlihat bergetar lembut dan hidup.

Tanda ini sebenarnya menyenangkan secara rasa, bukan menyakitkan. 

Hanya saja, tidak semua orang menyadari bahwa ini adalah isyarat dari Allah. 

Bagi mereka yang sadar dan hati mereka tersentuh oleh getaran ini, biasanya mereka akan berhenti sejenak, merenung, dan menyadari bahwa ajal sudah mulai mendekat. Getaran itu pun perlahan hilang.

Namun bagi mereka yang lalai dan tenggelam dalam kenikmatan dunia, tanda ini akan berlalu begitu saja tanpa makna, tanpa bekas, dan hanya menjadi sinyal yang diabaikan.

Simak juga; Tanda-tanda kematian yang husnul khatimah dan suul khatimah

40 Hari Sebelum Kematian

Tanda kedua juga datang setelah Ashar. 

Pada fase ini, seseorang akan merasakan denyutan di bagian pusat tubuhnya (pusar). 

Ini adalah waktu ketika daun kehidupan seseorang gugur dari ‘pohon umur’ yang terletak di atas ‘Arasy Allah.

Saat itu, nama kita telah sampai kepada Malaikat Izrail. 

Sang malaikat maut mulai bersiap menunaikan tugasnya. 

Ia pun mulai mengikuti gerak-gerik manusia tersebut, meskipun ia tidak menyadarinya.

Menariknya, pada fase ini, sebagian orang yang terpilih akan diperlihatkan wajah Malaikat Izrail secara sepintas. 

Mereka akan merasa gelisah, bingung, atau kehilangan fokus, padahal secara fisik tampak sehat-sehat saja.

Baca juga; Syahidkah jika meninggal sedang melahirkan anak zina? 

7 Hari Sebelum Kematian

Pada tahap ini, Allah memberikan kemudahan terakhir. 

Tanda ini hanya diberikan kepada orang yang diuji dengan sakit.

Seseorang yang sebelumnya tidak berselera makan, tiba-tiba muncul keinginan kuat untuk makan atau minum, bahkan meminta makanan yang ia suka. 

Orang-orang di sekitarnya bisa jadi mengira bahwa itu adalah tanda kesembuhan. 

Padahal, justru itulah isyarat bahwa ajalnya sudah sangat dekat.

Ini adalah fasa penutupan, di mana Allah memberi energi terakhir untuk berpamitan baik secara lisan maupun batin kepada keluarga dan orang terkasih.

Simak juga; Mati bunuh diri kekal divonis kafir dan kekal di neraka? 

3 Hari Sebelum Kematian

Di fase ini, tanda-tanda fisik mulai sangat nyata. 

Tanda-tanda tersebut adalah:

  • Denyutan terasa di tengah dahi (antara dahi kanan dan kiri)
  • Mata hitam mulai redup, tak lagi bersinar
  • Hidung perlahan melorot, terlihat jika dilihat dari samping
  • Telinga menjadi layu, bagian ujungnya mengarah ke dalam
  • Telapak kaki mulai lemas, susah ditegakkan, dan mengarah ke depan

Tanda-tanda ini dapat terlihat oleh orang-orang di sekitar, terutama jika mereka peka dan telah mengetahui pengetahuan ini.

Simak juga: 8 Penyebab suul Khatimah

1 Hari Sebelum Kematian

Pada fase ini, denyutan terasa di bagian belakang kepala, tepatnya di area ubun-ubun. Umumnya terjadi setelah waktu Ashar.

Tanda ini sangat penting, karena mengisyaratkan bahwa seseorang tidak akan sempat menyaksikan waktu Ashar keesokan harinya.

Bagi mereka yang sadar, inilah kesempatan terakhir untuk benar-benar kembali kepada Allah dengan memohon ampun, bersyahadat, memperbaiki niat, dan melepaskan dunia dari hati.

Baca juga: Kenali Malaikat Ruman yang lebih awal masuk ke kubur sebelum Malaikat Mungkar dan Nakir

Tanda-tanda Terakhir

Inilah fase sakaratul maut yang terakhir. 

Tubuh akan mulai merasakan seperti;

  • Sejuk di bagian pusat tubuh
  • Sejuk itu menurun ke pinggang
  • Kemudian naik ke kerongkongan

Saat ini, ruh mulai keluar perlahan-lahan dari tubuh. 

Orang yang mengalaminya biasanya diam, tak banyak bicara, dan tenggelam dalam kesunyian spiritual.

Maka pada saat ini, yang harus dilakukan adalah:

Mengucapkan kalimat syahadah

Ø£َØ´ْÙ‡َدُ Ø£َÙ†ْ Ù„َا Ø¥ِÙ„ٰÙ‡َ Ø¥ِÙ„َّا اللهُ ÙˆَØ£َØ´ْÙ‡َدُ Ø£َÙ†َّ Ù…ُØ­َÙ…َّدًا رَسُÙˆْÙ„ُ اللهِ

“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.”

Diamlah, khusyuk, dan tunggulah jemputan Malaikat Izrail yang akan membawa kita kepada Rabbul ‘Alamin tempat kembali setiap ruh.

Simak juga; Cara memandikan jenazah yang terbakar atau tercerai berai

Tidak Semua Akan Merasakan Tanda Ini

Penting untuk dicatat bahwa tanda-tanda ini tidak diberikan kepada semua orang. 

Hanya orang-orang tertentu dan terpilih yang diberi ilham dan kesadaran yang dapat merasakannya.

Sebagian orang akan meninggal secara mendadak, tanpa peringatan. 

Sebagian lain akan diberi waktu untuk bersiap. 

Maka, jika kita adalah orang yang diberi tanda, itu adalah karunia dari Allah agar kita sempat memperbaiki diri.

Dan Allah-lah yang lebih mengetahui segala kebenaran.

Penutup: Kematian adalah Nasihat Terbesar

Rasulullah ï·º bersabda:

 Ø£َÙƒْØ«ِرُوا ذِÙƒْرَ Ù‡َاذِÙ…ِ اللَّذَّاتِ

“Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yaitu kematian.”

(HR. Tirmidzi)

Jadikanlah tanda-tanda kematian ini sebagai pengingat, bukan ketakutan. 

Sebab, kematian bukan akhir dari segalanya, melainkan gerbang menuju kehidupan abadi. 

Semoga kita semua diberi husnul khatimah di akhir perjalanan kita.


(Sumber asli diambil dan dikembangkan dari situs PISS-KTB) 

Posting Komentar

Posting Komentar