aNJDzqMa0Kj3po49qxTqapPaQ1OOt1CMotfJqXkz
Bookmark

Viral Cek Khadam Via Medsos; Bagaimanakah dalam Pandangan Islam?

Lampu ajaib identik dengan hal mistis. Begitu juga yang viral sat ini yaitu cek khadam via medsos; Bagaimanakah dalam Pandangan Islam?

Oleh: Tgk. Ikramullah SM, S.H (Dewan Guru Dayah MUDI dan Mahasiswa Pascasarjana IAIN Lhoekseumawe)

A khir-akhir ini viral cek khadam via medsos dan tersiar kabar ke seluruh jagat media. Bahkan menjadi trending topik pembicaraan dari berbagai kalangan di Indonesia tentang khodam tersebut.

Khodam atau khadam merupakan kata dalam literatur Arab yang bermakna melayani atau menjadi pelayan namun dalam pemakaiannya sekarang diindentikkan kepada makhluk halus yang mendampingi seseorang.

Akibat tren tersebut, banyak yang ikut cek khodam live di media tik-tok tersebut. Herannya, antusiasme warganet luar biasa. Entah ingin mencari tau khadamnya dan meyakininya atau hanya sebatas iseng-iseng menghibur diri.

Lantas apakah khadam tersebut benar-benar ada? Bagaimanakah khadam ini dalam pandangan Islam? Baca Juga: Ipar Adalah Maut, Jangan Berdalih untuk Suudhan

Apakah Khadam Benar-benar Ada?

Untuk meluruskan hal ini, perlu kita telusuri lebih jauh apakah khadam ini benar-benar ada faktanya atau hanya mitos belaka. Apakah khadam yang diindentikkan kepada makhluk halus dengan berbagai variannya tersebut benar nyata. 

Dalam kacamata Islam, membenarkan ada yang namanya makhluk halus atau ghaib. Namun, jika diindentikkan makhluk tersebut dengan varian-varian tertentu seperti macan putih, Nyi Blorong dan lainnya itu tidak bisa diterima begitu saja. 

Dua Varian Makhluk Halus yang Selalu Bersama Manusia

Rasulullah Saw. menjelaskan bahwa setiap individu manusia memiliki dua varian makhluk halus yang Allah tugaskan untuk mengawasi dan menggoda setiap hamba yaitu Qarin namanya bukan khodam. Dari dua Qarin yang Allah tugaskan memiliki perannya masing-masing.

Dalam sebuah hadis Rasulullah Saw. bersabda:

ما منكم من أحد إلا وقد وُكِّلَ بِهِ قرينه من الملائكة وقرينه من الجن

“Tidaklah ada satupun di antara kalian kecuali telah ditugaskan untuknya Qarin dari malaikat dan Qarin dari kalangan jin”.

Qarin yang pertama adalah dari kalangan malaikat yang dinamakan Mulhim (Pemberi motivasi) untuk mengerjakan kebaikan. Dan Qarin yang kedua adalah dari spesies jin yang namanya adalah was-was, tugasnya bukan menjaga manusia tetapi menyesatkan dan menjerumuskan seseorang ke dalam kemaksiatan. 

Sebagaimana komentar dari ulama yang menyatakan bahwa:

الشيطان الموكل بالإنسان الذي يأمره بالشر وإسمه الوسواس

“Setan yang ditugaskan kepada manusia untuk membisikinya melakukan keburukan. Namanya adalah setan waswas”.

Baca Juga: Melakukan Maksiat Pilihan atau Takdir?

Lora Ismael al-Kholilie menuturkan bahwa; Tidak ada dalil khusus yang menyebutkan tentang istilah "Jin Khodam", tapi banyak ahli Ruqyah bahkan para ulama yang meyakini keberadaannya. Sesuai dengan namanya, "Khodam" ini adalah Jin yang punya "skill" untuk membantu (merewangi) berbagai urusan pemiliknya. 

3 Faktor Bisa Memiliki Jin Khadam 

Gus Baha juga mengatakan bahwa "Khodam" bukanlah mitos belaka, memang ada sebagian ulama sejak zaman dahulu yang mempunyai "Khodam" yang berkhidmah bahkan melindungi dalam berbagai momentum, seperti kisah Imam Nawawi dan Mbah Mutamakkin.

Akan tetapi, tidak semua manusia memiliki jin jenis ini, hanya orang-orang tertentu saja. Setidaknya Jin "Khodam" bisa dimiliki seseorang karena 3 faktor:

1.  Karamah

Sebagian wali yang istiqamah ada yang diberikan keistimewaan untuk "dikawal" para jin Khodam. tentunya kebanyakan dari mereka tidak meminta untuk dilayani, akan tetapi jin-jin itu yang dengan suka rela membantu karena rasa cinta mereka kepada para kekasih Allah, bahkan ada yang secara khusus didakwahi dan diajari ilmu-ilmu agama.

Bukti lain yang menunjukkan keberadaan jin tersebut, di Samalanga ada salah satu mesjid yang dulunya pernah menjadi tempat pengajian bagi makhluk halus tersebut atau jin di mana hanya orang-orang yang tertentu bisa melihatnya sehingga nama mesjid tersebut viral dengan sebutan Mesjid Jin. 

2.  Dengan Ritual-ritual

Ini adalah jenis "khodam" yang harus ngeluarin banyak usaha alias effort untuk memilikinya. Sebagian ritual malah mengandung kesyirikan dan kekufuran, atau minimal dosa besar karena meminta bantuan para dukun.

3.  Keturunan

"Khodam" jenis ini dinamakan "Jin Nasab" atau "Jin leluhur".  Ahli  Ruqyah Arab menamakannya "al-Jin al-Waritsi" yang "menempel" pada diri seseorang karena sudah dimiliki oleh orang tua, kakek atau leluhurnya.

Meski begitu, para ahli Ruqyah masih memperdebatkan keberadaan "Jin Nasab" ini, sebagian mengatakan itu hanyalah omong kosong belaka. 

Baca Juga: 3 Hikmah Diciptakan Setan

Apakah Tukang Cek Khadam Dianggap Peramal atau Dukun?

Menurut Islam, para peramal memiliki dua istilah yang maknanya sama-sama dapat mengetahui hal yang ghaib. Dalam kitab Faidhul Qadir karangan Al-Munawi menjelaskan secara rinci tentang keduanya dan membedakan agar lebih mudah kita pahami. 

“Dalam literatur Islam ada dua istilah terkait peramal, yaitu Kahin dan ‘Arraf. Kahin adalah orang yang memberitahu kejadian-kejadian yang akan datang dan mengklaim dirinya tahu akan hal-hal gaib. Masuk dalam kategori ini, orang yang mengklaim dirinya mendapatkan kabar dari jin atau malaikat. Sementara ‘Arraf adalah orang yang mengetahui sesuatu yang sudah terjadi, seperti mengetahui tempat hilangnya suatu benda melalui perhitungan dan sejenisnya. (Al-Munawi, Faidhul Qadir, [Beirut, Darul Ma’rifah: 1972], juz VI, halaman 40)

Hukum Meminta Pertolongan Kepada Jin Muslim 

Hukum meminta pertolongan kepada jin Muslim adalah boleh, asalkan diyakini sebagai perantara sebagaimana dinukil dalam kitab al-Ajwibatul Ghaliyah fii Aqidati Firqah al-Naajiyyah karya Habib Zainal Abidin Ba'lawi.

س: فهل يجوز طلب الإغاثة من غير الله ؟

ج: نعم، يجوز طلبها من غيره تعالى باعتبار أنَّ المخلوق - المستغاث به - سبب و واسطة، فإن الإغاثة وإن كانت من الله عز وجل على الحقيقة فلا ينافي أن الله تعالى جعل لذلك أسباباً و وسائط أعدَّها له.

Soal: Bolehkah meminta tolong kepada selain Allah?

Jawaban: Ya boleh meminta pertolongan kepada selain dari pada Allah dengan keyakinan bahwa makhluk yang dimintai pertolongan adalah sebagai sebab dan perantara. Maka sesungguh pertolongan itu dari Allah secara haqiqi dan tidak bisa dinafikan bahwa pertolongan Allah itu memiliki sebab-sebab dan perantara. Perantara yang Allah sediakan untuk manusia.

Di samping itu, harus menjadi catatan bahwa meminta pertolongan kepada selain Allah dalam bentuk menafikan kekuasaan Allah itu adalah haram dan juga membangun relasi dengan jin kafir juga tidak dibenarkan bahkan diharamkan. 

Oleh karena demikian dapat kita simpulkan bahwa khodam yang diindentikkan kepada makhluk halus yang memiliki varian-varian tertentu yang menjadi pelayan bagi seseorang bukanlah hal yang harus diperbincangkan bahkan sampai harus memperdebatkannya. 

Semua makhluk yang Allah ciptakan telah ditetapkan tempat dan alamnya masing-masing tidak ada yang dapat melangkahi ketentuan Allah kecuali mereka telah melanggar dan bermaksiat kepada-Nya. Jangan sampai kita menyibukkan diri dengan hal-hal yang melalaikan diri dan tidak bermanfaat. Waallahu a’lam.

 

 

Posting Komentar

Posting Komentar