aNJDzqMa0Kj3po49qxTqapPaQ1OOt1CMotfJqXkz
Bookmark

Cara Ampuh Menghadapi Syaitan

Cara Ampuh Menghadapi Syaitan
Oleh: Yuda Maulana, S. Ag 

Siapa yang tidak mengenal dengan syaitan? Makhluk Allah yang memiliki wewenang untuk menyesatkan hamba Allah agar menjadi pengikutnya. Segala cara dikerahkan untuk membelokkan kita dari Allah. 

Namun, apa cara ampuh yang dapat kita lakukan untuk menghadapi syaitan tersebut? Mungkin hanya makhluk berjenis syaitan yang mendapatkan SIM (Surat Izin Menggoda) resmi dalam menjalankan misinya.

Cara Syaitan Menggoda Manusia

Syaitan memiliki banyak cara dan peluang yang bisa dilakukan dalam menyesatkan dan membujuk manusia pada kemungkaran. Baik menggoda menggunakan hawa nafsu, mensupport dalam kebaikan, maupun yang lainnya.

Ketika syaitan telah putus asa dan gagal menggoda manusia lewat syahwat dan segala bentuk kelezatan dan kenikmatan, ia akan menggoda manusia lewat hawa nafsu kebaikan.

Karena hawa nafsu memiliki kemampuan luar biasa sebab bukan hanya sisi negatif saja bisa dipengaruhi, sisi negatif pun bisa menjadi peluang yang ambisius.

Umumnya manusia juga punya spirit positif yang luar biasa sehingga banyak nilai positif yang diwujudkan seperti dalam ketaatan, ibadah, haji dan peperangan.

Maka Ia memasuki jalan hawa nafsu dan spirit positif itu dan merusak bagian dalamnya yaitu hati manusia.

Sehingga perbuatan yang bernilai positif tersebut menjadi tercemar daan ternodai oleh rasa riya’, ujub dan penyakit hati lainnya.

Rasulullah SAW bersabda:

رب قتيل بين الصفين الله أعلم بنيته

Artinya: Betapa banyak orang yang terbunuh di antara dua barisan pasukan perang, Allah SWT lebih mengetahui mengenai niat dalam hatinya. (HR. Imam Ahmad)

Hadis di atas menggambarkan niat para pasukan yang beerjihad bertempur di medan perang sedangkan Allah lebih dulu mengetahui niat dan isi hati yang mereka pasang sewaktu akan berperang.

Tidaklah jatah pahala syahid dan darah yang tak pernah sirna hingga hari kiamat terkecuali para tentara yang memiliki niat tulus hanya mengaharap ridha Allah dan memperjuangkan agama semata.

Kelebihan Zikir yang Khusyu’ Dibandingkan Jihad Fi Sabilillah

Pada hakikatnya setiap perbuatan kita yang bernilai positif dan menjadi ibadah maka harus ikhlas dan terbebas dai penyakit hati. Baik ibadah dhahir maupun batin.

Sama halnya ketika kita berzikir kepada Allah, tidak akan bernilai dan bermanfaat terkecuali dengan niat yang ikhlas dan khuyu' ketika berzikir.

Bahkan pahala seperti yang telah dijanjikan oleh Rasulullah SAW sebagaimana yang tertera dalam kitab hadis Arba'in dengan meraih pahala yang memenuhi timbangan amal, juga memenuhi langit dan bumi adalah zikir yang dilakukan dengan hati yang khusyu' dan meyakini makna yang diucap.

Ketika Rasulullah ditanya tentang orang berjihad di jalan Allah, siapa yang paling besar pahalanya? Beliau menjawab: yang paling banyak berzikir kepada Allah, karena hal itu dapat menjauhkan dia dari hawa nafsu.

Adapun yang dimaksud dengan yang paling banyak berzikir kepada Allah sebagaimana keterangan di atas adalah bukan zikir dengan lidah saja tetapi zikir dengan hati yang khusyu' (bersama Allah) dan menghayati makna.

Merekalah orang yang berjihad dengan pahala paling besar di antara sekian banyak orang-orang yang berjihad. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Kahfi ayat 28:

وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ

Artinya: "Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya".

Asababul nuzul ayat tersebut adalah sebagai pujian bagi kelompok Ashabu Shuffah yang berjumblah 700 orang. Mereka tidak memiliki apa pun kecuali segelintir harta yang diberikan oleh orang-orang yang dermawan dan baik hati.

Tugas mereka hanyalah beribadah, berzikir dan menuggu waktu shalat tiba di dalam mesjid Rasulullah dan tidak pulang terkecuali hanya untuk berdagang dan bercocok tanam sebagai nafkah menghidupi keluarga.

Allah memuji perbuatan mereka karena mereka tidak berzikir kecuali hanya mengharap ridha Allah.

Bahaya Kurangnya Berzikir

Dampak bahaya akibat kurangnya berzikir, nafsu akan manguasai dan melumpuhkan seluruh perbuatan kebaikan hingga tidak tersisa terkecuali amalan keburukan, hal itu karena kurangnya zikir di dalam hatinya.

Ketika hal di atas terjadi, maka syaitan sukses dengan misinya untuk menggoda manusia dengan memanfaaatkan nafsu yang dimiliki oleh manusia itu sendiri.

Cara Ampuh Menghadapi Syaitan

Oleh karenanya, sangat penting berzikir di dalam kehidupan kita kapan pun dan bagaimana pun juga karena ketika zikir semakin kuat dalam hati dan sanubari, hawa nafsu akan melemah dan lenyap sedikit demi sedikit.

Sehinga peluang syaitan dalam memanfaatkan nafsu akan terkikis. Sebab meskipun syaitan mampu membujuk kita dengan perantaraan negatif, tetapi lebih banyak syaitan memanfaatkan nilai positif kita untuk melakukan kebaikan yang banyak sehingga dia hanya menyusupkan rasa riya’ saja di dalam hati manusia.

Cukup dengan menyusupkan rasa riya, ujub dan hasad, maka syaitan sudah menang banyak. Ya seperti itulah kelakuan syaitan dalam menggod anak Adam. Maka dalam hal ini mari kita manfaatkan zikir sebagai tameng.

Semakin kuatnya zikir dengan menghadirkan hati maka tentera syaitan akan melemah, ia akan semakin melemah karena besarnya kekuatan zikir kita kepada Allah.

 

Referensi:

Syarah Majlisussaniah, Ahmad bin Syekh Hijaz, (Maktabah Imaratullah), h. 64.

Tafsir Khazin, Alauddin Ali bin Muhammad bin Ibrahim, jld.III, (Dar al-Khutub, Lebanon), h. 162.

 

Posting Komentar

Posting Komentar