![]() |
Peta dunia dengan fokus kaca pembesar pada Arab Saudi, menggambarkan pusat awal penyebaran ajaran Wahabi di Semenanjung Arab. |
W ahabi adalah sebuah gerakan reformis dalam Islam yang berasal dari Saudi Arabia dan sering dikaitkan dengan pemikiran Muhammad bin Abdul Wahhab.
Gerakan ini telah menjadi sangat berpengaruh, terutama di kawasan Arab Saudi.
Gerakan ini menekankan pada penerapan ajaran Islam yang murni dan kembali pada prinsip-prinsip Islam yang ada pada masa Nabi Muhammad saw. dan para sahabat.
Artikel ini akan mengulas sejarah munculnya aliran Wahabi, doktrin utama Wahabi, serta kontroversinya.
Sejarah Munculnya Aliran Wahabi
Awal Mula Gerakan Wahabi
Gerakan Wahabi bermula pada abad ke-18 di tanah Arab, dipelopori oleh Muhammad bin Abdul Wahhab (1703-1792).
Muhammad bin Abdul Wahhab lahir di Uyaynah, sebuah kota kecil di Arab Saudi.
Setelah mengenyam pendidikan agama yang mendalam, ia memulai gerakan reformasi untuk membersihkan apa yang dianggapnya sebagai penyimpangan dari ajaran Islam murni, terutama yang berkembang di kawasan Arab pada saat itu.
Abdul Wahhab menentang beberapa praktik yang umum dilakukan oleh umat Islam pada masa itu, seperti:
- Pengagungan terhadap kuburan dan orang-orang yang dianggap suci.
- Penggunaan amalan dan doa yang tidak dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw.
- Syirik (penyekutuan Tuhan) yang dilakukan oleh sebagian umat Islam, seperti berdoa kepada selain Allah.
Pada tahun 1744, Muhammad bin Abdul Wahhab menjalin hubungan dengan Muhammad bin Saud, penguasa dari Diriyah (sekarang bagian dari Arab Saudi), yang mempersatukan gerakan Wahabi dengan kekuatan politik.
Kerja sama ini mengarah pada pendirian Kerajaan Saudi pertama, yang menjadi basis kekuatan gerakan Wahabi.
Doktrin Utama Wahabi
Gerakan Wahabi memiliki beberapa ajaran dasar yang membedakannya dari mazhab-mazhab lain dalam Islam.
Simak juga; pilih hadis atau mazhab? Awas jangan terjebak!
Beberapa ajaran utama Wahabi yang penting diketahui adalah sebagai berikut:
Tauhid (Ketunggalan Allah)
Salah satu konsep dasar dalam ajaran Wahabi adalah Tauhid atau ketunggalan Tuhan.
Wahabi sangat menekankan pentingnya untuk tidak menyekutukan Allah dengan apa pun.
Mereka menolak segala bentuk perantara dalam ibadah seperti mendoakan orang-orang saleh atau menziarahi kuburan.
Bagi Wahabi, doa dan ibadah hanya boleh ditujukan langsung kepada Allah, tanpa perantara apapun.
Mereka berpendapat bahwa banyak praktik yang berkembang di kalangan umat Islam, seperti zikir bersama, memohon syafaat orang saleh, dan penghormatan terhadap kuburan para wali, adalah bid'ah (inovasi yang dilarang) dan syirik (penyekutuan Allah).
Menolak Bid'ah (Inovasi dalam Ibadah)
Wahabi sangat keras menolak praktik-praktik yang dianggap sebagai bid'ah, yaitu hal-hal baru dalam ibadah yang tidak dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabat.
Mereka meyakini bahwa segala bentuk ibadah dan amalan haruslah sesuai dengan sunnah Nabi. Simak juga: 7 Sebab dasar kufur dan bid'ah
Karena itu, gerakan Wahabi menganggap banyak praktik tradisional dalam Islam, seperti perayaan Maulid Nabi, penggunaan tasbih dalam berzikir, dan pembacaan doa-doa tertentu di kuburan sebagai bid'ah yang harus dihindari.
Penghancuran Kuburan dan Ziarah ke Makam Wali
Salah satu ciri khas ajaran Wahabi adalah penolakan terhadap ziarah kuburan dan penghormatan terhadap makam orang-orang saleh.
Bagi Wahabi, memohon doa atau syafaat dari orang yang sudah meninggal dianggap sebagai syirik, karena hanya Allah yang memiliki kekuatan untuk memberikan manfaat dan mudarat.
Gerakan Wahabi juga dikenal karena penghancuran makam-makam penting seperti makam para sahabat Nabi dan keluarga Nabi di Madinah, yang mereka anggap sebagai praktik yang melanggar ajaran Islam yang murni.
Kontroversi dan Pengaruh Gerakan Wahabi
Gerakan Wahabi sering dianggap kontroversial, baik oleh umat Islam dari kalangan Sunni maupun oleh masyarakat internasional.
Beberapa kontroversi yang berkaitan dengan ajaran Wahabi adalah:
Hubungan dengan Kekerasan
Gerakan Wahabi sering dikaitkan dengan kelompok-kelompok ekstremis dan teroris, terutama dalam konteks pendirian kerajaan Arab Saudi yang menggunakan ajaran Wahabi sebagai ideologi dasar negara.
Beberapa kelompok seperti Al-Qaeda dan ISIS dianggap oleh banyak pihak menggunakan ajaran Wahabi untuk membenarkan kekerasan dan terorisme.
Namun, perlu dicatat bahwa Wahabi sendiri mengutuk kekerasan terhadap orang tak bersalah dan berpendapat bahwa ajaran mereka harus diterapkan secara damai, meskipun ada yang menyalahgunakan ideologi ini untuk tujuan kekerasan.
Kritik Terhadap Bid'ah
Wahabi sering dipandang oleh sebagian umat Islam sebagai kelompok yang sangat eksklusif dan intoleran, karena pandangan mereka yang keras terhadap bid'ah dan praktik-praktik agama yang telah lama diterima dalam masyarakat Muslim.
Banyak ulama dan kelompok Muslim yang menganggap Wahabi sebagai kelompok yang sempit dalam memandang Islam.
Pengaruh terhadap Arab Saudi dan Dunia Islam
Gerakan Wahabi telah menjadi ideologi resmi Arab Saudi dan mempengaruhi kebijakan dalam banyak aspek kehidupan di negara tersebut, termasuk pendidikan, politik, dan hukum.
Ajaran Wahabi juga menyebar ke berbagai negara melalui pendanaan masjid-masjid dan sekolah-sekolah, serta penyebaran literatur.
Namun, pengaruh Wahabi di luar Arab Saudi tidak selalu diterima dengan baik.
Di beberapa negara, ajaran Wahabi dianggap sebagai ancaman terhadap pluralitas dalam Islam dan keberagaman dalam praktik ibadah.
Kesimpulan
Aliran Wahabi adalah sebuah gerakan reformis dalam Islam yang menekankan pada penerapan ajaran Islam murni sesuai dengan apa yang dipraktikkan oleh Nabi Muhammad saw. dan para sahabat.
Meskipun gerakan ini memiliki pengaruh besar, terutama di Arab Saudi, ajaran Wahabi sering dipandang kontroversial dan menjadi bahan perdebatan di kalangan umat Islam.
Wahabi menekankan pada pembersihan praktik bid'ah, penghindaran terhadap syirik, dan penolakan terhadap perantara dalam ibadah, tetapi ajaran ini juga dikaitkan dengan berbagai kontroversi, terutama terkait dengan kekerasan dan intoleransi terhadap perbedaan dalam Islam.
Dengan memahami lebih dalam tentang sejarah Wahabi, doktrin-doktrin utamanya, dan kontroversi yang melingkupinya, kita bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana ajaran ini memengaruhi kehidupan umat Islam di Arab Saudi dan di seluruh dunia.
(Disarikan dari beberapa sumber dan ditulis ulang berdasarkan pemahaman penulis)
Posting Komentar