![]() |
Takziyah: Definisi, Hukum, Keutamaan dan Cara Bertakziyah Sesuai Sunnah |
Dalam keseharian bermasyarakat, kita pasti sudah tidak asing lagi dengan kegiatan takziyah, bahkan Takziyah sudah menjadi sebuah kegiatan sosial dalam kehidupan. Apabila ada tetanga, saudara atau orang yang kita kenal meninggal, pasti kita mengunjungi keluarga yang di tinggalkan bertujuan untuk menghibur mereka.
Akan tetapi
banyak di kalangan kita tidak tau apa itu takziyah yang sebenarnya,
hukumnya dan tatacaranya sesuai sunnah Rasulullah SAW. Karena itu saya
tertarik untuk membahas secara singkat, padat tapi lengkap. Mudah-mudahan apa yang saya tulis ini dapat bermafaat
untuk diri saya maupun para pembaca sekalian.
Defenisi Takziah
Takziyah dalam bahasa Indonesia adalah menghibur hati orang-orang
yang mendapat musibah. Sedangkan pengertian takziyah berdasarkan Istilah
fiqhiyah, takziah merupakan mengajak orang-orang yang mendapat musibah (orang
yang meninggal keluarganya) untuk bersabar terhadap cobaan yang menimpanya
tersebut, peduli terhadap kegundahan mereka, memberi tahu ada balasan kebaikan atas kesabarannya, berdoa
meminta ampun dosa bagi si mayat dan meringani musibah bagi yang masih hidup”.
Hukum Takziah
Hukum melakukan
takziyah terhadap orang yang terkena musibah adalah sunnah Rasulullah SAW. Artinya apabila melakukan takziyah mendapatkan pahala dan
apabila ditinggalkan tidak berdosa.
Disunnahkan bagi pelayat untuk bertakziah kepada semua ahli
mayat, baik yang sudah tua maupun yan masih belia kecuali perempuan muda cantik
dan amrad jamil (remaja lelaki cantik), mereka berdua tidak boleh dihibur oleh
orang asing (non mahram/bukan suami istri). Makruh pula hukumnya bagi ajnabi
(bukan mahram) memulai takziyah kepada amrad jamil dan pemudi cantik, bahkan
hukumnya mendekati haram.
Makruh hukumnya
keluarga duka menyiapkan makanan untuk mengumpulkan manusia dan duduk di sampingnya supaya
mereka meratapi atas kepergian si mayat. Hal ini menurut hemat kami ada dilakukan
oleh orang China, mereka membayar orang yang menangisi atas meninggalnya salah
satu keluarga mereka.
Disunnahkan bagi
jiran dan kerabat jauh menyiapkan makanan bagi keluarga mayat
kadar sehari semalam dan mendesak mereka untuk makan. Haram hukumnya bagi jiran
dan kerabat jauh menyiapkan makanan bagi orang yang meratap karena membantu
mereka bermaksiat.
Keutamaan Takziah
Setiap hal yang menjadi perintah dari pada Allah dan
Rasulullah SAW ada hikmah dan keutamaannya tersendiri, baik kelebihan tersebut
pernah disampaikan oleh Allah dan Rasul-Nya maupun tidak.
Dalam hal ini yakni bertakziah, sebagaimana yang tertera
dalam beberapa hadis, Rasulullah SAW mengabarkan tentang keutamaan bertakziyah.
Di antaranya adalah sebagai berikut:
قال رسول الله كل من عزى
مصابا فله مثل أجره
Artinya: “Rasulullah SAW pernah bersabda: “barang siapa
yang bertakziah kepada orang yang terkena musibah, maka orang itu akan mendapatkan
pahala seperti pahala orang tertimpa musibah (orang musibah yang bersabar). (H.R.
Imam Tirmizi dari Ibnu Mas’ud R.A).
Dalam hadis lain, Rasulullah SAW juga pernah menyebutkan
keutamaan orang yang bertakziah sebagaimana yang diriwayatkan dari Abu Barzah.
Rasulullah SAW bersabda:
من عزى ثكلى كسي بردا
Artinya: “barang siapa yang bertakziah )menghibur) orang berduka maka dia akan di pakaikan pakaian
yang dingin”. (H.R. Imam Tirmizi).
Rasulullah SAW juga pernah memberi kabar
gembira mengenai bertakziah kepada orang yang sedang ditimpa musibah sebagaimana
tertera dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Amr bin Hizam. Rasulullah SAW
bersabda:
ما
من مؤمن يعزي أ خاه بمصيبة إلا كساه الله عز وجل من حلل الكرامة يوم القيامة
Artinya: “tidaklah seseorang dari orang yang beriman
menghibur saudaranya yang lagi tertimpa musibah kecuali Allah SWT akan memakaikan perhiasan kemulian
kepadanya pada hari kiamat”. (H.R Ibnu Majah dan Baihaqi)
Cara Bertakziah Sesuai Sunnah
Kita tidak ingin melakukan sesuatu dalam hal kebaikan
tetapi tidak berujung dengan kebaikan dan anjuran dari pada Rasulullah SAW. Maka
dalam hal ini, kita perlu menjunjung tinggi sunnah Rasulullah dalam segala hal termasuk
dalam bertakziah.
Pada dasarnya, dari istilah dan pengertian takziyah di atas,
kita dapat memahami dan menyimpulkan bahwa takziyah bisa dilakukan dengan empat
cara yaitu sebagai berikut:
1.
Mengajak
ahli mayat untuk bersabar
2.
Memberi
kabar bahagia bagi mereka
3.
Melarang
untuk tidak larut dan berlebihan dalam kesedihan
4.
Berdoa
agar diberi keampunan untuk si mayat dan ketenangan bagi keluarga yang masih
hidup
Ketentuan Penting dalam Bertakziah
1. Ucapan Takziyah
Ucapan takziah
sangat banyak dan bisa
diucapkan apa saja yang disukai. Intinya adalah ucapan apa saja yang mengandung
ajakan kepada orang yang terkena musibah untuk tabah dan menghibur mereka. Namun
kebolehan itu tidak menyimpang tidak keluar dari jalur yang telah diatur dalam Islam.
Salah satu bentuk ucapan takziyah seperti seseorang
mengatakan seperti berikut ini: “Semoga Allah memberi pahala yang besar kepadamu, Allah Akan
memberi kebahagian yang baik bagimu, Allah sudah mengampunkan dosa mayatmu dan
Allah menutupi maksiatmu”.
2. Ketentuan Bertakziah kepada Non Muslim
Empat cara di
atas tersebut hanya berlaku untuk seorang muslim apabila bertakziah
kepada muslim yang lainnya. Sedangkan kalau seorang muslim berakziyah kepada orang kafir yang terkena musibah maka tidak boleh meminta ke ampunan untuk
dia dan juga mayat yang kafir. Mengapa demikian? Alasanya karena Allah tidak memaafkan
orang kafir.
3. Batasan Sunnah Bertakziyah
Takziah ada
batasannya ya! Takziyah tidak lagi disunnahkan apabila sudah melewati tiga hari berkabung,
bahkan hukumnya menjadi makruh. Tetapi tradisi yang sudah menjamur
dan dilakukan oleh masyarakat di beberapa daerah di Indonesia itu bukan
takziyah, tetapi berdoa
bersama untuk si mayat bukan tujuan menghibur ahli mayat.
Demikianlah pembahasan singkat seputar takziah dan
hal-hal yang berkaitan dengannya. Harapannya ini menjadi ilmu bagi kita dan
beramal sesuai dengan ketentuan sunnah Rasulullah SAW. Semoga bermanfaat. Amin amin
Wallahu a’lam bishshawab
Referensi: Kitab Ianah Al-Thalibin Jilid
II/145 Cet. Imrathillah
Posting Komentar