![]() |
Wanita Muslimah Idaman |
Menjadi wanita shalihah adalah impian setiap muslimah, karena menjadi wanita shalihah adalah pilihan. Mungkin kata yang sering terucap di bibir adalah andai aku bergelar shalihah, andai aku menjadi wanita idaman. Nah, ternyata menjadi wanita shalihah itu gampang cuma 2 syarat aja.
Ketika kita membaca sirah para Shahabiah seperti Ummul Mukminin Sayyidah Khadijah, Sayyidah Aminah, Sayyidah Fathimah dan yang lainnya, hati kita langsung terbesit andai saja aku menjadi seperti sosok yang disebutkan di atas.
Wanita-wanita yang telah mendapatkan gelar shalihah karena mereka mampu menoreh tinta emas kepribadiannya yang menjadi suri tauladan bagi seluruh wanita dunia. Lantas bagaimana dengan kita selaku muslimah akhir zaman ini?
Wanita shalihah adalah idaman setiap orang. Alangkah beruntung bagi seorang suami mendapatkan istri yang shalihah. Alangkah bahagia orang tua mempunyai anak yang shalihah. Artinya setiap orang mendambakan sosok yang shalihah.
Syarat Menjadi Wanita Shalihah
Dalam Islam tidak banyak syarat dibebankan kepada seorang wanita untuk mendapatkan gelar shalihah. Ketika gelar tersebut didapatkan maka wanita tersebut akan terkenal di langit dan ditunggu oleh para malaikat.
Akhirnya ketika di akhirat kelak mereka akan merengkuh kenikmatan hakiki dan abadi di dalam surga. Siapakah yang tidak menginginkan hal demikian. Tentu itu merupakan dambaan kita semua sebagai seorang muslimah.
Lantas apa saja syaratnya? Syaratnya hanya dua untuk bisa bergelar muslimah yaitu:
1. Taat Kepada Allah dan Rasul-Nya
Syarat utama agar bisa bergelar wanita shalihah dengan taat dan patuh kepada Allah SWT begitu juga dengan mengikuti perintah dan larangan Rasulullah SWT sebagai utusan Allah.
Dalam
Islam posisi seorang wanita terkesan sangat tertutup dan tidak bebas. Berhati-hatilah
ketika pikiran itu terbesit dalam diri Anda. Padahal justru Islam sebaliknya.
Hadir Islam mengangkat derajat wanita dan memperlakukan mereka layaknya seperti seorang ratu. Mereka dijaga dan dihormati serta mendapatkan posisi khusus dalam Islam.
Perempuan berbeda dengan posisi dan passion laki-laki. Perempuan lebih berperan di internal baik mengenai kepribadiannya maupun dalam rumah tangga. Sedangkan laki-laki lebih banyak berperan di luar.
Ini menunjukkan bahwa wanita memperoleh posisi khusus sehingga mereka harus dilindungi dan diberikan perhatian yang istimewa. Selain itu perlu dipahami juga setiap pria dan wanita ada fitrah masing-masing yang Allah ciptakan untuk saling melengkapi.
Maka selaku muslimah kita harus mampu mempertimbangan hikmah ilahiyyah dari sosok perempuan dan fitrahnya berdasarkan pertimbangan syariat. Jangan sampai kita mengkomplain aturan syariat karena lebih mempertimbangkan logika, perasaan apalagi kultur dan karena beralasan kebebasan.
Bagaimana Cara Taat Kepada Allah dan Rasul-Nya?
Pada hakikatnya banyak cara yang bisa kita lakukan untuk taat dan patuh kepada Allah dan Rasul-Nya. Hal yang paling mendasar dan penting adalah ketaatan kita sangat tergantung dengan keilmuan kita terhadap Allah SWT.
Semakin kita banyak ilmu dan mengetahui maka semakin banyak cara yang bisa kita lakuakan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan Rasulullah SAW.
Baiklah pada kesempatan ini saya hanya menyebutkan beberapa di antara bentuk-bentuk ketaatan kepada Allah dan Rasulullah SAW sebagai berikut:
1. Mencintai Allah SWT dan Rasulullah SAW
Mencintai Allah dan Rasulullah harus melebihi dari yang lainnya. Baik itu keluarga, anak, sanak famili dan lain-lainnya. Kita harus mampu memposisikan Allah dan Rasulullah yang utama.
Apabila ada hal yang bertentangan antara perintah Allah dan kebutuhan keluarga dan orang yang kita cintai maka kita harus memilih jalan Allah dibandingkan kekasih kita.
Karena semua itu hanyalah milik Allah. Hanya Allah yang memiliki itu semua yang kebetulan Allah titipkan orang-orang tersebut sebagai kekasih kita.
Maka dalam hal ini kita harus mengutamakan Allah dan Rasulnya dibandingkan kecintaan kita kepada kekasih maupun harta benda.
2. Menutup Aurat
Aurat merupakan bagian topik yang sangat sensitif bagi perempuan. Karena Islam begitu ketat dalam permasalahan aurat ini. Batasan aurat wanita lebih kompleks dibandingkan dengan laki-laki.
Aurat wanita adalah sekujur tubuhnya dari ujung rambut sampai ujung kaki di hadapan laki-laki yang bukan mahramnya atau dikenal dalam literatur fikih dengan istilah ajnabi.
Maka menutup aurat merupakan bagian yang perlu sangat diperhatikan oleh seorang wanita. Dalam menutup aurat pun harus maksimal dilakukan dengan niat menjunjung tinggi perintah Allah SWt dan perintah Rasulullah SAW.
Mungkin dalam menjalankan suatu perintah terasa berat dan terbeban bagi kita. namun yakinilah bahwa tidak ada perintah Allah dan Rasul yang sia-sia. Semuanya ada hikmah tersendiri meskipun tidak tersingkap saat itu juga.
Namun kita bisa melihat sendiri efek dari memakai jilbab dan menutup aurat sendirikan?
3.
Tidak Berhias dan
Berperangai Seperti Wanita Jahiliyah
Dewasa ini perkembangan zaman begitu pesat terlebih lagi dalam dunia model dan fashion. Banyak wanita yang ikut tergerus dan terseret dengan budaya yang dianggap modern.
Padahal ketika kita melihat peragaan model berpakaian semakin merosot dan kembali ke zaman yang serba kekurangan. Pakaian yang pada dasarnya dibuat untuk membalut tubuh justru dimodis menjadi pakaian yang terbuka.
Mungkin
kita tidak mempertanyakan apa fungsi dari pakaian tersebut lagi karena sudah
termakan dengan budaya pakaian yang tak logis. Maka marilah kita menjaga diri
dan keluarga agar tidak terjerumus dengan gaya hidup yang lebih identik dengan
mode jahiliyyah.
4.
Tidak Bermusafir Kecuali
Ada Mahram
Saat ini hobi jalan-jalan dan traveling lebih dominan banyak dari kaum wanita. Jalan-jalan sore maupun sampai jalan keluar negeri tanpa mahram dengan travel sangat digemari.
Kita selaku muslimah, dalam islam tidak diperbolehkan untuk melakukan perjalanan tanpa ada mahram. Jangankan untuk pergi berlibur dalam hal kebaikan pun wanita tanpa mahram kalau pergi dikategorikan sebagai musafir maksiat.
Maka
dari itu, ketika ingin melakukan perjalanan atau musafir pergilah dengan mahram
agar musafir kita menjadi berkah.
5.
Sering Membantu Dalam Hal
Kebenaran, Kebajikan Dan Takwa
Wanita yang berperan aktif dalam amar ma’ruf dan mencegah kemungkaran memiliki nilai istimewa di hadapan Allah SWT. Maka apapun yang bisa dilakukan dalam perkara kebaikan, kebenaran dan semakin meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT hendaklah diupayakan semaksimal mungkin.
6.
Berbuat Baik Kepada Orang
Tua
Di antara sebagian hal yang menjadi prioritas dan sebagia bentuk ketaatan kepada Allah adalah berbakti kepada orang tua. Jasa mereka tidak akan terbalas selama-lamanya meskipun banyak kebaikan yang kita lakuakan kepada mereka.
Bahkan Allah SWT meletakkan kunci keridhaannya kepada mereka. Jika orang tua ridha kepada kita maka Allah pun ridha. Begitu juga sebaliknya jika orang tua murka terhadap kita maka Allah pun murka terhadap kita.
Kita menyadari bahwa orang tua memiliki posisi penting yang sangat berpengaruh dengan gerak-gerik kehidupan kita. kuncinya adalah lakukanlah hal terbaik dan bahagiakan mereka ketika masih hidup. Namun apabila telah meninggal jangan pernah putus doa kepada mereka.
7. Bersikap Baik Dengan Tetangga
Di
antara bentuk taat kepada Allah dan Rasulullah SAW adalah senantiasa bersikap
baik dengan para tetangga. Memperlakukan mereka seperti mempedulikan keluarga
sendiri.
Saling memberi dan berbagi dapat mengikat hubungan lebih erat. Jangan sampai kita menjadi benalu bagi mereka. Keberadaan kita justru membuat mereka susah dan sengsara.
Namun, seyogyanya kehadiran kita mampu menebarkan kebaikan dan kasih sayang serta makin erat tali silaturrahmi untuk mencapai ridha Allah SWT.
Dan lain-lainnya cara yang bisa kita lakukan untuk taat kepada Allah dan Rasulullah.
2. Taat Kepada Suami
Ketika sudah berkeluarga maka semuanya menjadi tanggung jawab suami. Tangganug jawab yang sebelumnya dititikberatkan dan dibebankan kepada ayah kita maka setelah akad nikah berpindah ke pundak suami.
Mereka yang akan bertanggung jawab segala hal tentang kita bahkan dosa kita pun dibebankan di pundak seorang suami. Alangkah banyak beban yang harus dipikul oleh suami.
Maka di sinilah peran wanita shalihah. Mampukah kita meringankan beban suami dan membantunya dalam meraih keridhaan Allah SWT.
Lantas apa saja bentuk ketaatan kepada suami yang bisa dilakukan agar dapat bergelar shalihah? Di antaranya adalah sebagai berikut:
1.
Memelihara hak dan kewajibannya
terhadap suami
2.
Senantiasa berusaha
untuk menyenangkan suami
3.
Menjaga kehormatan diri
dan harta suaminya saat tidak berada di rumah
4.
Tidak menampakkan wajah
cemberut di hadapan suami
5.
Tidak menolak ajakan
suami untuk berhubungan
6.
Jangan keluar rumah dan
ke tempat lainnya tanpa izin dari suami
7.
Jangan meninggikan suaranya
melebihi suara suami
8.
Jangan membantah suami
dalam kebenaran
9.
Tidak menerima tamu
yang dibenci oleh suaminya atau siapa pun itu tanpa izin dari suami
10.
Senantiasa memelihara
diri, menjaga kebersihan fisik, kecantikan baik fisik maupun hatinya apalagi rumahnya
sebagai tempat tinggalnya
11. Dan lain-lain.
Demikianlah hal yang bisa dilakukan dan diusahakan oleh setiap wanita agar dapat memperoleh gelar shalihah. Kita tidak perlu mendapatkan pengakuan di hadapan manusia tetapi cukuplah Allah yang mengetahui posisi sebenarnya dan bagaimana sosok kita.
Mudah-mudahan menjadi wanita muslimah yang shalihah yang diridhai oleh
Allah SWT serta mudah mengikuti jejak-jejak ummul mukminin dan wanita shalihah
lainnya. Amin amin amin.
Wallahu
a’lam bishshawab
Posting Komentar