Membiasakan Bersedekah Sejak Dini |
Dalam kehidupan ini kita harus memahami terhadap apa saja yang menjadi prioritas untuk dilakukan.
Namun terlepas dari hal tersebut Allah SWT dengan segala rahmat dan kasih sayang-Nya terhadap kita memberi obat penawar kepada kita para pendosa agar kelak bisa selamat dari murka-Nya.
Di antara ramuan yang ditawarkan oleh Allah SWT adalah bersedekah.
Sedekah adalah sebuah ibadah sosial yang sering digaungkan oleh Al-Qur’an.
Keutamaan Bersedekah
Imam Tirmidzi dalam kitabnya mengabadikan sabda Nabi Muhammad Saw tentang sedekah :
حَدَّثَنَا عُقْبَةُ بْنُ مُكْرَمٍ البَصْرِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ عِيسَى الْخَزَّازُ، عَنْ يُونُسَ بْنِ عُبَيْدٍ، عَنِ الحَسَنِ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:إِنَّ الصَّدَقَةَ لَتُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ وَتَدْفَعُ مِيتَةَ السُّوءِ
Artinya :
Dari Anas bin Malik Ra ia berkata; Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya sedekah itu benar-benar bisa memadamkan amarah Allah dan mencegah dari kematian buruk.” (HR. Tirmidzi)
Hadis di atas mengindikasikan peran penting sedekah sebagai penenang amarah Allah SWT.
Hal ini menunjukkan bahwa Allah SWT sangat mencintai hamba-Nya yang memiliki rasa kepedulian sosial yang tinggi, baik antara sesama manusia ataupun dengan makhluk hidup lainnya.
Bukankah kita pernah mendengar kisah seorang wanita tunasusila yang mendapatkan ampunan dari Allah SWT karena kepeduliannya terhadap anjing yang sedang kehausan?
Bahkan tertuang di dalam Al-Qur’an bahwasanya seseorang yang sedang mengalami sakratul maut menginginkan agar Allah SWT berkenan menangguhkan kematiannya meskipun hanya sesaat guna menyedekahkan hartanya.
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Munafiqun ayat 10:
وَأَنفِقُوا مِن مَّا رَزَقنَـٰكُم مِّن قَبلِ أَن یَأتِیَ أَحَدَكُمُ ٱلمَوتُ فَیَقُولَ رَبِّ لَولَاۤ أَخَّرتَنِیۤ إِلَىٰۤ أَجَل قَرِیب فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ ٱلصَّـٰلِحِین
Artinya : “Dan infakkanlah sebagian harta yang telah Kami berikan, sebelum kematian menjemput salah seorang dari kalian. Saat itu, ia berkata, ‘Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan kematianku sampai waktu yang dekat, sehingga aku dapat bersedekah dan aku dapat menjadi orang-orang yang beramal sholeh”
Di sisi lain pintu surga juga terbuka lebar yang diperuntukkan untuk orang-orang yang gemar bersedekah.
Dari sini kita bisa dapat memahami berbagai macam kelebihan dan keutamaan bersedekah.
Betapa sedekah adalah ibadah yang memiliki nilai lebih di sisi Allah SWT.
Keutamaan Memberi Hutang
Mungkin sebagian orang alergi ketika mendengar nama hutang.
Mungkin banyak yang trauma dengan tragedi hutang piutang ini.
Namun setelah membaca tuntas masalah ini dapat membawa energi positif ke dalam jiwa kita dalam memahami agama secara utuhnya.
Kenapa hutang tidak luput dari pembahasan dalam agama islam?
Tanpa kita sadari hutang juga merupakan ladang yang dapat ditempuh oleh orang tertentu yang ditawarkan oleh Allah SWT kepada hamba-hambanya.
Maka dari itu langsung saja kita melihat keutamaan-keutamaan dari memberi hutang kepada saudara-saudara kita.
1. Memudahkan Orang Lain
Ketika kita memberi hutang kepada orang lain maka secara otomatis kita memberi kemudahan kepada orang tersebut.
Orang yang memudahkan urusan orang lain maka akan dipermudah besok di hari kiamat sebagaimana janji Allah dalam sebuah hadis yaitu:
Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:
من يسَّرَ على معسرٍ يسَّرَ اللَّهُ عليهِ في الدُّنيا والآخرةِ
"Barangsiapa memudahkan kesulitan orang lain, Allah akan mudahkan ia di hari Kiamat" (HR. Muslim)
2. Mendapatkan Pahala Dua Kali Lipat
Di dalam hadis lain Rasulullah Juga memberi kabar gembira terhadap orang yang memberi tangguhan kepada orang yang menghutanginya yang belum mampu membayar.
Diriwayatkan dari Buraidah radhiallahu'anhu, Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:
من أنظر معسرا فله بكل يوم صدقة قبل أن يحل الدين، فإذا حل الدين فأنظره فله
بكل يوم مثليه صدقة
"Barangsiapa yang melonggarkan pelunasan hutang bagi orang yang kesulitan membayar, maka setiap hari penundaannya tersebut dianggap sedekah sampai datang temponya.
Ketika datang tempo pembayaran lalu ia beri kelonggaran lagi, maka ia mendapatkan pahala dua kali lipat sedekah setiap harinya" (HR. Ahmad).
Dalam kitab Is'adu al-Rafiq juga menerangkan bahwa orang yang menghutangi itu setiap hari akan mendapat pahala sedekah dengan nominal uang yang dia hutangi.
3. Mendapatkan Balasan Lebih Banyak dari Bersedekah
Disadur dalam kitab kanzul raghibin karangan Imam Mahalli, Imam Qalyubi dalam hasyiyahnya menukil sebuah hadis dari Rasulullah SAW yang berbunyi:
انه صلي الله عليه وسلم رأى ليلة المعراج على باب الجنة مكتوبا ان درهم الصدقة بعشرة ودرهم القرض بثمانية عشر
Artinya: "Bahwasanya Rasulullah SAW melihat pada malam mi'rajnya di atas pintu surga tertulis bahwa satu dirham yang disedekahkan dibalas dengan sepuluh sedangkan satu dirham yang dihutangkan dibalas dengan delapan belas".
Dari sini kita dapat memahami bahwa dengan banyaknya ganjaran yang didapatkan karena memberi hutang maka lebih utama daripada bersedekah.
Kita di atas telah melihat banyak keutamaan-keutamaan dari bersedekah dan memberi hutang.
Dalam hal ini lebih unggul memberi hutang daripada sedekah.
Karena dengan memberi hutang sendiri kita akan mendapatkan pahala sedekah sedangkan sedekah belum tentu akan mendapatkan pahala memberi hutang.
Ancaman Bagi yang Menunda Bayar Hutang
Di sisi lain Rasulullah SAW juga mewanti-wanti orang yang tidak membayar hutangnya ketika sudah mampu membayarnya. Rasulullah SAW bersabda:
مطل الغني ظلم
Menunda-nunda membayar hutang padahal ia mampu membayar adalah sebuah kedhaliman.
Meskipun demikian hal yang paling penting adalah cerdas dalam memahami kondisi.
Tidak memaksakan diri pada hal-hal di luar kemampuan kita. Ketika kita hanya mampu bersedekah dengan nominal yang biasa ya lanjutkan.
Jangan sampai kita berencana untuk memberi hutang yang pada biasanya nominal lebih besar, kita banyak mengorbankan hal-hal lain sehingga mengganggu aktivitas utama ibadah kita.
Lakukanlah apapun bentuk ibadah itu sesuai dengan kadar kemampuan dan kebutuhan yang dimiliki.
Jangan terlalu memaksa diri untuk meraih suatu kesempurnaan namun banyak mengabaikan hal lain yang lebih utama.
Semoga Allah senantiasa mempermudahkan segala urusan kita dan urusan umat islam lainnya.
Sehingga kita semua dapat menjalankan hal-hal yang diperintahkan-Nya agar bisa berkumpul bersama bersama Rasulullah di dalam surga-Nya.
amin amin amin ya rabbal alamin
wallahu a'lam bisshawab
Posting Komentar