aNJDzqMa0Kj3po49qxTqapPaQ1OOt1CMotfJqXkz
Bookmark

4 Etika Ketika Bertamu

Bertamu Harus Menjaga Etika

Manusia merupakan makhluk sosial yang tak luput dari yang namanya saling berinteraksi. di samping itu, juga terdapat etika dan norma sebagai pengontrol atas setiap interaksi sosial yang dilakukan oleh manusia, sehingga manusia bisa bersikap berbeda dengan kelakuan hewan. Kasar ya? memang realitanya seperti itu. hehe

Kehadiran Islam menjadi udara segar bagi kita yang bersifat manusia. Islam mengatur segala sesuatunya secara detail, rinci dan sempurna bahkan mengenai menunaikan hajat pun ada keterangan dan tata caranya. 

Indahkan islam? sangat komplit yang tidak akan ditemukan di agama yang lain.

Begitu juga dalam hal ihwal bertamu. Terkadang manusia sering menyepelekan hal ini padahal Rasulullah SAW sendiri  tidak menyukai kalau kita bersikap seperti itu.

Misalnya hal yang kita anggap remeh dan menjadi bahan candaan adalah ketika ada yang bertamu lantas mengetuk pintu. 

Orang di dalam menanyakan siapa diluar. "siapa di situ?, dengan spontan tanpa merasa bersalah kita langsung menjawab; "Saya". Pernahkan?

Mengenai hal tersebut coba kita lihat bagaimana tatacara berinteraksi Rasulullah SAW dengan sesamanya.

Tercantum dalam kitab Shahih Bukhari  Rasulullah SAW bersabda mengenai hal tersebut, yakni:

حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ هِشَامُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ ، قَالَ : سَمِعْتُ جَابِرًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ : أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي دَيْنٍ كَانَ عَلَى أَبِي، فَدَقَقْتُ الْبَابَ، فَقَالَ : " مَنْ ذَا ؟ ". فَقُلْتُ : أَنَا. فَقَالَ : " أَنَا أَنَا ". كَأَنَّهُ كَرِهَهَا. 

Artinya:

Dari Muhammad ibn Al Munkadir, beliau berkata bahwa ia mendengar Jabir Ra berkata: Aku mendatangi Rasulullah SAW perihal hutang ayahku, aku pun mengetuk pintu, kemudian Rasulullah SAW bertanya: "Siapa di situ?", Aku menjawab: "Saya", lalu Rasulullah SAW menyahuti: "Saya, saya", seakan-akan  Rasulullah SAW tidak suka dengan jawaban tersebut. 

Dalam Hadis tersebut, dapat kita pahami bahwa Rasulullah SAW tidak menyukai jawaban "Saya" dari si tamu yang ditanya; "Siapa di sana?". 

karena jawaban yang demikian itu tidak memberi kejelasan apapun dan hanya meninggalkan tanda tanya besar pada si pemilik rumah. Apakah anda mau dibuat penasaran oleh orang tak dikenal?

Oleh karena itu sangat perlu bagi kita untuk mengetahui apa saja etika bertamu itu?

4 Etika yang Harus Diperhatikan Ketika Hendak Bertamu:

1. Mengucapkan salam

Salam merupakan etika dari seorang muslim sejati. di samping memberitahu kedatangan kita, juga mendoakan orang yang kita beri salam tersebut. 

Karena salam juga merupakan sebuah doa. Maka alangkah indah etika di dalam islam itu, banyak hal positif yang didapatkan dalam melakukan suatu amalan.

Bertamu untuk menjalin silaturrahmi sangat di anjurkan dalam islam. orang yang menerima tamu pun mendapatkan keutamaan-keutamaan apalagi tamunya tersebut adalah orang-orang alim dan shalih.

Ketika kita bertamu dan memberi salam kepada ahli rumah tersebut maka kita telah melakukan apa yang diperintahkan oleh Allah Swt dalam firman-Nya:

ٱدْخُلُوهَا بِسَلَٰمٍ ءَامِنِينَ

(Dikatakan kepada mereka): "Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman"(Al Hijr:46).

2. Mengetuk pintu

Ketika bertamu jangan sampai kepala kita yang duluan nongol ke dalam rumah orang. Islam sangat menjaga privasi seseorang. 

Karena kita tidak tahu bagaimana kondisi dan situasi dalam rumah tersebut. 

Mengetuk pintu menjadi sebagai isyarat meminta izin kepada si empunya rumah. ketika mengetuk pintu pun jangan menggedor!, jangan pula berteriak-teriak!. 

Aneh jadinya mau bertamu atau mau menagih hutang? hehe

Maka ketuklah pintu sampai tiga kali sambil memberi salam kepada pemilik rumah. Jika sampai 3 kali tidak diizinkan atau tanpa tanggapan apa-apa dari pemilik rumah maka berbaliklah dan pergi alias pulang.

kalau sangat mendesak bisa mendatanginya di lain waktu pada waktu-waktu yang lumrah untuk bertamu.

Jika kita melakukan seperti demikian, maka kita mengerjakan sebagaimana sabda Rasulullah Saw (Abu Dawud: 233):

 " يَسْتَأْذِنُ أَحَدُكُمْ ثَلَاثًا، فَإِنْ أُذِنَ لَهُ وَإِلَّا فَلْيَرْجِعْ "

"Meminta izin maksimal 3 kali, jika tidak diizinkan, maka pulanglah!"

3. Ketika ditanya "siapa di sana?", maka langsung memperkenalkan diri dengan memberi jawaban nama. 

Jangan sampai kita  memberi jawaban "saya". Karena hal tersebut membuat ketidaknyamanan si empu rumah. 

Rasakan sendirilah bagaimana perasaan Anda ketika mereka menjawab dengan saya. Dari Hadis di atas kita telah mengetahui bahwa Rasulullah SAW sendiri aja tidak senang dengan tingkah kita seperti itu.

4. Jangan bertamu lewat pintu belakang rumah 

Setiap rumah pasti ada pintu. Namun perlu diperhatikan juga jangan sampai lewat pintu belakang.

Karena pintu belakang bukan untuk melayani tamu tapi itu biasanya untuk urusan belakang. hehee bahkan pintu belakang juga banyak hal-hal yang tidak ingin dilihat oleh orang lain. 

Ingat ketika bertamu kita harus mampu menjaga privasi orang lain bukan malah sebaliknya menyelidiki dan menggeledah isi rumah orang. 

Allah SWT telah mengingatkan kita dalam hal ini sebagaimana firmannya dalam surah Al Baqarah: 189 yang artinya:

Bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung. (Al Baqarah: 189).

Semoga kita selalu menjadi manusia yang selalu belajar menjadi lebih baik untuk kedepannya. Amin amin ya rabbal alamin

 

Wallahu a'lam 

Posting Komentar

Posting Komentar