Cara Cerdas Menyiasati Masalah |
Jangan pernah mencari masalah apalagi mempermasalahkannya. Kedatangannya memang tidak dirindukan tetapi ketiadaannya hidup kita akan hampa dan hambar. Karena diri lahirnya kita itu adalah masalah yang besar.
Coba kalkulasikan sendiri berapa banyak orang yang bermasalah karena mengurus masalahmu sendiri yang belum mampu berbuat apa-apa. Bukankah Anda yang mengundang mereka untuk menyelesaikan masalah Anda?.
Tak sedikit pun orang yang menganggap anda bermasalah ketika mereka tidak mendapatkan sesuai dengan yang mereka dambakan. Meskipun begitu mereka banyak juga yang mencoba untuk berdamai dengan sumber masalah itu sendiri yaitu Anda.
Masalah bukanlah sumber malapetaka kehidupan. Kehadiran masalah adalah wadah pengujian kreativitas dan kredibilitas jiwa. Masalah sangat banyak variasi yang menghimpit setiap insan.
Lantas bagaimana cara menyiasati masalah itu sendiri agar terbebas dari satu masalah ke masalah lain. Dan perlu diingat bahwa kita tidak bisa terlepas dari masalah. Kita tidak membuat masalah maka akan ada orang lain yang mempermasalahkan kita.
Masalah bukan saja muncul karena interaksi bersama tetapi lingkungan juga menjadi sumber masalah. Sehingga tidak ada ruang dan jarak untuk berlari dari masalah.
Namun, kita heran banyak melihat orang yang seolah-olah berada dalam zona nyaman. Setelah diselidiki kehidupannya, kadang-kadang berada di bawah rata-rata kehidupan kita. Problem mereka seolah-olah langkah untuk menanjaki dan memanjakan diri.
Wajah dan semangat mereka menghadapi kehidupan ini membuat kita semakin penasaran. Bagaimana mereka bisa berdamai dengan masalah dan menyiasatinya sebagai busur untuk menyasar sebuah target harapan.
Di samping itu, kita juga banyak melihat orang yang seolah-olah hanya dia saja yang bermasalah di dunia ini. Gerakan jalannya membuat harapan untuk mencapai sesuatu menjadi pudar bahkan mustahil. Kalau virus ini menular kepada orag yang tanpa arah dan tujuan yang jelas akan menjadi malapetaka dan sumber masalah selanjutnya.
Tanpa kita sadari, di atas kita telah melihat dan menilai berbagai permasalahan dari orang lain. Ragam corak manusia mengantarkan kita untuk bisa memahami berbagai hal yang unik. Meskipun kita tidak peduli dengan hal di atas, alam akan mengajarkan kita dengan caranya sendiri.
Buktinya, anda tidak bisa menghindar dari memvonis orang bermasalah meskipun anda hanya mendapatkan berita yang tercecer dibawa oleh angin yang tidak jelas. Oleh karena itu kita perlu melihat dan memahami dari mana sumber utama masalah tersebut dan bagaimana menyiasatinya.
Langkah-langkah menyiasati masalah;
1. Cek sumber yang menjadi masalah
Kenapa demikian? Pada dasarnya semua akan bernilai positif ketika setiap orang mampu menerjemahkan setiap tindakan orang dengan bahasa positif pula.
Walaupun sebenarnya berat memahami makna positif dari kejadian negatif. Tetapi apakah pantas kita memunculkan sebuah perasaan negatif dan mengabaikan ribuan bahkan jutaan nilai positif lainnya?
Di sinilah sebenarnya sumber masalah yang sering dipermaslahkan. Ya wajar karena mengundang ya pasti datang. Maka sikap kita adalah setelah mengetahui sumber permasalahan, langsung mengambil tindakan positif dan mengabaikan prasangka negatif.
Kita perlu belajar untuk keseimbangan neraca positif dan negatif. Ketika neraca positif lebih unggul maka patut diapresiasi atas keberhasilan anda dalam menyikapi masalah tersebut.
2. Selesaikan masalah dengan tidak mengundang masalah selanjutnya
Maka dari iu, kita perlu memperhatikan dan mempertimbangkan trik dan cara kita memecahkan teka-teki masalah dalam kehidupan ini. Adakalanya kita harus berkorban demi melepaskan sebuah masalah.
Bagaimana sebenarnya cara jitu untuk menyikapi masalah? Itu tergantung masalah apa yang sedang kita hadapi. Setelah mengetahui maka pertimbangkanlah dengan neraca keadilan bukan neraca emosi dan perasaan.
Pilihlah yang mudharat lebih sedikit dibandingkan dengan bencana besar meskipun menjanjikan tetapi hanya sementara karena akan berkasus selanjutnya.
3. Kenali siapa yang memberi masalah
Berdoa dan Curhat Kepada-Nya |
Maka, ketika memahami bahwasanya pemberi masalah adalah Allah kita akan sadar terhadap tindak tanduk perbuatan kita. Rasa bersalah yang memicu timbulnya permasalahan akan membuat kita sadar dan ingin memperbaiki diri.
Kalau kita tidak memahami ini maka kita dengan segala kedunguan kita akan menyerang Allah terhadap nasib dan takdir yang menimpa kita. Akibat dari sikap ini adalah kita mengundang masalah baru bahkan lebih parah dengan mengundang murka Allah.
Setiap orang akan merintih dan memanggil nama tuhan ketika ditimpa suatu permasalahan. Secara reflek itu terjadi begitu saja tanpa rencana dan setting lebih awal.
Begitulah cara Allah mengajarkan kita untuk bergantung kepadanya pada pertama kali. Serahkanlah urusan kepadanya karena allah lebih tahu tentang kita dan ke mana arah kehidupan ini.
Oleh karena itu, kita telah memahami bagaimana cara menyiasati masalah yang sedang menimpa kita. Tidak cukup dengan alasan logis untuk keluar dari setiap masalah maupun kalkulasi kehidupan dalam meminimalisir setiap cobaan.
Tetapi perpaduan spritual dan akal akan memudahkan kita dalam menerima setiap apa yang menimpa kita. Bahkan hati kita berada dalam ketenangan dan kenyamanan meskipun derita dan halangan sedang menghimpit.
Kenapa demikian? Karena kita tahu bagaimana menyikapi masalah dengan spritual (mengadukan diri kepada Allah) dan mensetting akal agar memahami setiap cobaan sesuai dengan tuntunan Rasulullah serta husnudhan dengan Allah.
Maka kehidupan yang dijalani menjadi santai dan khidmat tanpa perlu mengkhawatirkan apapun karena kita adalah titipan yang menjalani tugas sedangkan bonus adalah apresiasi terhadap kinerja yang sesuai tuntunan Allah SWT.
Semoga Allah memudahkan kita dalam menghadapi musibah serta memberi ketabahan dalam taat kepadanya. Amin amin
Wallahu ‘alam bisshawab
Posting Komentar