aNJDzqMa0Kj3po49qxTqapPaQ1OOt1CMotfJqXkz
Bookmark

Kisah Serigala Bisa Berbicara Pada Masa Rasulullah

Kisah Serigala Bisa Berbicara Pada Masa Rasulullah

Dalam kehidupan ini banyak hal-hal unik yang terjadi di luar logika manusia. Meskipun hal tersebut hanya sebagai konsumsi anak-anak yang notabene-nya dongeng. 

Namun, berbeda halnya ketika dikaitkan dengan baginda Rasulullah SAW. Segala hal yang mustahil akan mudah ditepis ketika berkenaan langsung dengan Rasulullah SAW. Itulah salah satu keistimewaan Rasulullah SAW. 

Namun dalam kisah ini bukan serigala yang berbicara langsung dengan Rasulullah SAW, tetapi dengan orang lain sebagai jalan petunjuk menuju Rasulullah SAW dan jalan mendapatkan risalah Rasulullah SAW.

Dengan merenungi kisah ini, kita akan semakin sadar bahwasanya bukan hanya karena faktor serigala bisa berbicara namun keheranan serigala itu sendiri dengan sikap manusia pada masa itu yang hidup bersama Rasulullah SAW.

Bagaimana kisahnya? Lanjut baca yuks sampai tuntas!

Dikisahkan bahwa pada masa Rasulullah SAW, seorang penggembala dari kalangan Yahudi sedang menggiring kambing-kambingnya menuju  sebuah padang rumput. 

Ketika si penggembala tengah lalai dari gembalaannya, seekor serigala dengan sigap menerkam satu ekor kambing yang lepas dari kerumunan lalu membawanya lari. 

Lantas ia segera mengejar serigala tersebut dan menakut-nakutinya dengan ayunan tongkat.

Domba yang menjadi buruan serigala tersebut  bertubuh gemuk dan sehat, sehingga hewan karnivora ini merasa agak kesulitan membawanya kabur.

Di samping itu, sebuah keuntungan bagi sang penggembala untuk mengejarnya. Penggembala tersebut pun menarik paksa kambing itu dari cengkeraman serigala. Baca juga tidak mau mengambil warisan, waraskah?

Sementara itu, serigala terdiam karena buruannya berhasil direbut kembali oleh penggembala tersebut. Serigala itu duduk di atas ekornya sembari terus menatap si penggembala Yahudi.

Lalu tiba-tiba, serigala itu berbicara kepada si penggembala kambing; “Wahai penggembala, mengapa engkau begitu zalim? tidakkah kamu takut kepada Allah? Kamu telah merebut rezekiku yang Allah tetapkan untukku hari ini?”.

Si penggembala pun begitu kaget dan terkejut mendengarnya. “Bagaimana mungkin serigala dapat berbicara seperti manusia!” serunya, betapa terkejutnya penggembala setengah mati.

"Mengapa engkau melihatku terheran-heran? Harusnya engkau tahu, ada sesuatu yang lebih mengherankan daripada seekor serigala yang dapat berbicara," sahut serigala.

"Apa itu?" tanya si penggembala.

Lantas serigala itu menjawab, “Maukah kukabarkan kepadamu sesuatu yang lebih menakjubkan dari ini? Terdapat seseorang bernama Muhammad yang tinggal di Yatsrib (Madinah) yang Allah utus untuk sekalian alam. 

Ia mengabarkan kepada manusia tentang berita-berita dari umat terdahulu. Namun, banyak orang yang justru membangkang dan enggan beriman kepadanya.”

Serigala itu pun lalu pergi meninggalkan penggembala tersebut. Sementara si penggembala kembali mengumpulkan hewan-hewan  ternaknya. 

Ia bertekad ingin membuktikan kebenaran ucapan serigala tersebut. Baca juga mana lebih utama bersedekah atau memberi hutang?

Lalu pada keesokan harinya, penggembala itu bertekad pergi menuju kota  Madinah. Ini bertujuan untuk bisa menjumpai langsung sosok yang diceritakan oleh serigala tadi. 

Begitu tiba di Madinah, ia pun segera mencari tahu keberadaan Nabi Muhammad SAW Sesudah bertanya pada sejumlah warga setempat. 

Si penggembala segera menemui Rasulullah SAW seraya bercerita tentang pengalamannya yang ajaib bertemu seekor serigala yang bisa berbicara. 

Saat itu, para sahabat juga sedang berada bersama Rasulullah SAW sehingga mereka pun turut ikut mendengarkan kisah ajaib dari yahudi tersebut.

Rasululah SAW membenarkan kisah si penggembala tadi. Beliau Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam lalu bersabda, “Ini adalah tanda-tanda hari kiamat.”

Melalui kisah tersebut kita menyadari bahwa banyak hal yang sebenarnya mampu membawa kita menuju hidayah Allah SWT ketika kita peka terhadap apa yang kita alami. 

Dalam kisah di atas juga mengajari kita bahwa bukanlah sebuah keheranan ketika kita mendapatkan hewan yang dapat berbicara, namun yang lebih mengherankan adalah ketika bukti kerasulan sudah nyata, surga dan neraka itu nyata, hisab itu benar-benar ada tetapi kita tidak menghiraukannya. Baca juga cuek dengan kesalahan, beresikokah?

Semoga kita tidak termasuk orang yang membangkang dan enggan memasuki surga Allah SWT dan berjumpa Rasulullah SAW. Amin amin

Wallahu a’lam bisshawab.

Kisah di atas termaktub dalam hadis yang dikabarkan oleh dua shahabat yaitu Abu Hurairah dan Abu Sa’id Al Khudri, diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Derajat sanad hadis tersebut menurut Ibnu Katsir shahih.


Posting Komentar

Posting Komentar