Diakui atau tidak, matematika adalah pelajaran yang paling menjengkelkan bagi sebagian orang.
Kesan dari nama mapel matematika saja sudah ngeri. Harus bergelut dengan dunia angka-angka dan rumus-rumus yang super ribet.
Tetapi, matematika sebenarnya bukanlah menjadi momok terbesar bagi seseorang. Karena hampir setiap orang bergelut dalam dunia perhitungan.
Apapun itu baik sebagai tukang bangunan, bisnis dan lain-lain. Hampir setiap hari kita berada dalam lingkungan angka-angka.
Berbicara tentang jodoh adalah pembicaraan yang sakral. Berbagai upaya akan didekati dan diterapkan agar bisa mendapatkan jodoh yang terbaik.
Maka tak menutup kemungkinan menggunakan rumus matematika bisa menjadi cara yang ampuh dan efektif untuk menemukan pujaan hati.
Di dalam islam ada satu tokoh yang sangat terkenal dalam dunia matematika karena penemuannya menjadi populer dan terpakai sepanjang masa. Yaitu al khawarizmi.
Biografi Singkat Al-Khawarizmi
Nama lengkap beliau adalah Muhammad bin Musa Al Khawarizmi. Beliau adalah ilmuwan matematika penemu bilangan nol. Ia lahir di Khawārizm (Khiva, Uzbekistan) sekitar tahun 780. Karenanya ia dikenal sebagai Al Khawarizmi.
Al Khawarizmi juga digelari sebagai Bapak Matematika atau Bapak Aljabar. Sebab, aljabar yang hingga kini digunakan berasal dari bukunya, Al-Jabar. Buku karyanya itu membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat.
Selain ahli matematika, Al Khawarizmi juga ahli astronomi dan astrologi.
Nah, penasaran kan apa hubungan mencari jodoh dan rumus matematika?
Ini berawal dari cerita al-khawarizmi yang populer dengan matematika sehingga ditanya tentang calon istri menggunakan konsep matematika.
Suatu hari, Al Khawarizmi ditanya tentang calon istri terbaik. Penemu bilangan nol ini kemudian menjawab dengan menggunakan rumusnya.
“Agama itu nilainya 1, sedangkan hal lain nilainya 0.
Jika wanita itu shalihah dan baik agamanya, maka nilainya 1
Jika dia cantik, tambahkan 0 di belakangnya. Jadi nilainya 10
Jika dia kaya, tambahkan 0 lagi dibelakangnya. Jadi nilainya 100
Jika dia keturunan orang baik-baik dan terhormat, tambahkan 0 lagi. Jadi nilainya 1000
Sebaliknya jika dia cantik, kaya dan nasabnya baik tetapi tidak punya agama, nilainya hanya 0.
Berarapun 0 dihimpun, ia tetap 0”
Demikianlah jawaban hebat Al khawarizmi dengan rumus matematika. Sebagaimana yang kita ketahui hasil dari rumus matematika adalah hasil yang akurat. Selama selinear dengan rumus maka hasilnya dipastikan benar.
Melalui konsep di atas, Al Khawarizmi mengajarkan kepada kita, dalam mencari istri hendaklah menjadikan agama sebagai pertimbangan utama.
Jika agamanya baik, maka kelebihan-kelebihan yang lain akan menjadi kebaikan yang berlipat ganda. Namun jika agamanya tidak ada sama sekali, segala kelebihan yang dimiliki oleh wanita tersebut tidak berguna alias nol.
Yang dimaksud dengan agama bukanlah hnya sekedar pengetahuan terhadap agama.
Bukan pula latar belakang pendidikan yang ditempuh adalah jurusan agama.
Tetapi pemahaman dan pengamalannya terhadap agama tersebut.
Agamanya baik, artinya ia memahami agama dengan benar dan mengamalkannya. Ketika agamanya baik, artinya akhlaknya juga baik. Agamanya baik, artinya karakternya pun baik.
Kalau kita rincikan bahwa wanita cantik dan agamanya baik, ia akan menggunakan kecantikannya tersebut untuk melayani suami.
Hal tersebut Persis seperti gambaran istri yang dapat membahagiakan suami yang tertera dalam hadits Nabi jika dipandang ia menyenangkan.
Maka ketenangan dan kebahagiaan pun memenuhi kehidupan pernikahan.
Wanita kaya dan agamanya baik, ia akan menggunakan kekayaannya di jalan kebaikan dan membntu suami dalam berdakwah. Seperti sayyidah Khadijah, ia membantu suaminya berdakwah. Sayyidah khadijah juga menggunakan seluruh hartanya untuk perjuangan Rasulullah.
Wanita dari nasab terhormat dan agamanya baik, ia menjadi kehormatan tersendiri bagi suami dan keluarganya. Dan juga menjadi saham yang baik bagi anak-anaknya nanti karena pengaruh faktor derajat.
Maka jika engkau bertanya wanita manakah yang terbaik untuk menjadi istri sesuai rumus Al Khawarizmi?
Jawabannya adalah pertama-tama carilah wanita shalihah yang benar-benar paham agama dan beramal dengan ilmu yang telah diketahuinya barulah kita perhitungkan kelebihan-kelebihan lainnya.
Waalu a'lam bisshawab
Posting Komentar